Arsip

Archive for September, 2011

Mendadak Sakti, The Power Of Kepepet 2

Gemblengan Tenaga Dalam Tingkat Master (Murni Non Jin)
Dengan Mengikuti Program Ini Maka Saudara Akan Bisa Dan Kami Jamin Bisa Tanpa Ada Kata Gagal Dan Tidak Ada Hal Yang Aneh Dalam Pemakaian Keilmuan Ini. Dan Bisa Langsung Anda Buktikan. Di Jamin…….

Dijaman yang seperti sekarang ini, dimana sering kali terjadi tindak kejahatan seperti perampokan, penodongan, pemerkosaan, gendam, hipnotis, dll yang mungkin saja bisa menimpa kita sewaktu-waktu. Demikian juga persaingan hidup semakin ketat, sehingga seringkali manusia memakai hukum serangga yaitu “hidupmu berarti matiku, matimu adalah hidupku”. Walaupun zaman sudah canggih dan modern, tapi masih banyak orang dengki yang panas melihat keberhasilan tetangganya atau pesaing bisnisnya, kemudian diantaranya ada yang menggunakan media ghaib untuk menghancurkan pesaingnya, seperti mengirim santet, guna-guna, dll, kita perlu jaga-jaga membentengi diri, untuk menyelamatkan diri dari pemalakan, perampokan, atau berbagai aksi kejahatan yang mengancam nyawa kita. untuk itulah saya ingin mengijazahkan bagi anda satu ILMU TENAGA DALAM MULTI FUNGSI, sbagai sarana bagi anda untuk membentengi diri dari serangan atau aksi kejahatan yang bersifat nyata maupun ghaib.

Dengan segala kerendahan hati kami membuka 
GEMBLENGAN TENAGA DALAM DAN KANURAGAN 
ILMU “MENDADAK SAKTI” 
Kepada siapapun yang ingin menguasai ilmu tenaga dalam dan kanuragan sebagai benteng diri dari serangan kasar atau halus.

ha..ha…ha…ha…. Sorry Prend…. Sekedar Intermezo…. wkkwkwkwkwkwk…….

Apa sih Hakekat Kesaktian yang sebenarnya..???
Kesaktian Hakikatnya adalah sebuah kemampuan diri untuk menyelesaikan segala permasalahan kehidupan yang dihadapi dengan efektif dan efisien. Baca “Hakekat Kesaktian” atau klik Link ini : http://www.naqsdna.com/2011/08/hakekat-kesaktian.html

“Masalah sudah pasti muncul. Bagaimana kemampuan Anda untuk mengatasinya dan belajar dari masalah itu agar tidak mengulanginya. Hal itu yang akan membawa Anda menjadi Manusia yang SAKTI, Sukses, Kaya, & Berarti”

Ungkapan itulah yang diucapkan Michael Dell, mengenang perjalanan kariernya hingga mencapai sukses sebagai CEO Dell Inc. Dell yang dikenal sebagai pekerja keras sejak kecil selalu belajar mengatasi masalah. Dia berusaha keras mencari jalan keluar dan akhirnya sukses.

Posisi yang diraihnya saat ini bukan diterima begitu saja. Pencapaian itu didapat melalui keringat dan kerja keras. Dell bukanlah anak keluarga miskin. Ibunya adalah seorang pialang saham, dan ayahnya seorang dokter gigi. Karena itu, tidak heran jika ayahnya menginginkan Dell kuliah di bidang kesehatan.

Namun, Dell lebih suka dengan bidang komputer. Hal ini ditunjukkan saat berusia tujuh tahun ketika dia membeli kalkulator pertamanya. Pria kelahiran 23 Februari 1965 ini kemudian mendapatkan mesin teletype saat masih duduk di bangku SMP. Lalu, mesin itu dia program setelah pulang sekolah.

Saat berusia 12 tahun, pria bernama lahir Michael Saul Dell ini bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran China di Houston, Texas. Dell menerima upah USD2,30 per jam. Pendapatan yang diterima itu dia kumpulkan untuk membeli prangko. Dell kecil gemar mengoleksi prangko.

Dari kegemarannya ini pula, dia mendapat uang pertamanya sebesar USD1.000 setelah menjual seluruh koleksinya. Dalam usianya yang masih belia, Dell kerap bergonta-ganti pekerjaan mulai menjadi bus boy, bekerja sebagai karyawan di toko prangko dan koin langka, hingga menjadi penjual koran yang menyediakan layanan pemesanan lewat telepon.

Namun, ketertarikan Dell dunia komputer semakin terpatri saat berusia 15 tahun. Setelah bermain dengan komputer di Radio Shack, dia memiliki komputer pertamanya, sebuah Apple II, yang segera dibongkar untuk melihat cara kerjanya. Dell kemudian mencoba merakit kembali komputer yang dibongkarnya.

Dia pun berhasil. Setelah itu, keinginannya pada dunia komputer semakin kuat. Saat berusia 18 tahun, Dell alih profesi. Dia bekerja mencari pelanggan untuk Houston Post. Dell yang saat itu masih sekolah menengah atas menerima gaji sebesar USD18.000 per tahun.

Dell mulai berbisnis komputer pada 1984 saat berusia 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Universitas Texas, Austin. Dell kuliah dengan harapan menjadi dokter. Namun, ambisi itu dia tinggalkan dan memulai usaha sendiri, jual beli komputer dengan bendera “PC’s Limited” yang dilakukan dari asrama universitas.

Saat itu modal Dell hanya USD1.000 dari hasil penjualan koleksi prangkonya. “Ketika saya mendirikan Dell pada 1984, didasarkan pada premis bahwa Anda bisa menjual komputer langsung kepada pelanggan dengan disesuaikan keinginan mereka. Harganya lebih murah daripada pasar. Itu sudut pandang radikal,” ujar Dell seperti dilansir First Job Institute.

Usaha yang dijalaninya tidak lazim. PC’s Limited memungkinkan pelanggan menyesuaikan komputer mereka sesuai spesifikasi yang diinginkan. Harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibanding harga pasar. Hal ini bisa dimaklumi mengingat PC’s Limited tidak memiliki toko dan tidak perlu membayar perantara.

Semua komputer dijual langsung kepada pelanggan dengan menggunakan formulir pemesanan. “Di Dell, kami terus mengevaluasi bisnis untuk mengetahui bagaimana memperbaiki dan sering kali kami melakukan pendekatan kepada konsumen dengan cara yang sama sekali berbeda,” tukas Dell.

Interaksi langsung dengan konsumen ternyata dapat dijadikan satu langkah efektif, sehingga PC’s Limited diterima baik di masyarakat. Respons ini membuat Dell kewalahan dalam membagi waktu bisnis dan kuliah. Dia pun memutuskan berhenti kuliah dan lebih fokus menjalankan bisnis yang telah dia rintis.

Melihat besarnya antusiasme dari masyarakat membuat Dell melebarkan sayap perusahaannya dengan memproduksi komputer pertama yang diberi nama PC Turbo. Sistem pemasaran dilakukan melalui berbagai majalah komputer dengan menyediakan spesifikasi yang dapat dipilih konsumen.

Cara ini membuat PC’s Limited dapat meraih pendapat kotor sebesar USD73 juta di tahun pertamanya dan menempatkan diri sebagai satu-satunya perusahaan yang sukses dengan sistem pemasaran seperti itu. Lalu pada 1988, PC’s Limited berganti nama menjadi Dell Computer Corporation.

Pada saat itu pula, Dell mulai melakukan sistem layanan di tempat. Pada 1992, kesuksesan Dell menjalankan usaha berhasil membuatnya dinobatkan sebagai CEO termuda dalam sejarah dunia yang memiliki perusahaan besar dan masuk dalam daftar 500 perusahaan top versi majalah Fortune (Fortune 500).

Saat itu Dell berusia 27 tahun. Kemudian pada 2003, Dell Computer Corporation berganti nama menjadi Dell Inc. “Ketika saya memulai perusahaan, sangat banyak ide di luar kebiasaan bisnis konvensional. Jika ada orang yang mengatakan bahwa hal itu tidak akan bisa berhasil, saya tidak benar-benar mendengarkan mereka,” ujarnya.

Pada 2004, Dell mengundurkan diri sebagai CEO dan dia memilih duduk di dewan direksi. Tetapi untuk menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan, pada 2007 Dell kembali menjadi CEO, menggantikan Kevin Rolling. Berkat keahlian dan berbagai inovasi yang dilakukannya, produk Dell Inc mengalami banyak perkembangan.

Bukan hanya menjual komputer pribadi (PC), saat ini Dell Inc juga menyediakan layanan penjualan berbagai produk berbasis teknologi informasi seperti laptop, server, media penyimpanan (storage), printer, PDA, MP3, kamera, televisi. Kepiawaian Dell dalam berbisnis tidak perlu diragukan lagi.

Hal ini terbukti dari keberhasilannya menjadikan Dell Inc sebagai salah satu perusahaan komputer terkemuka di dunia, hingga berhasil menduduki peringkat 41 dalam daftar 500 Fortune Companies 2011. Tak hanya itu, Dell juga sukses meraih predikat sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi majalah Forbes pada 2011, dengan total kekayaan bersih mencapai USD15 miliar.

SKALA KESAKTIAN
Meminjam istilah dalam teori manajemen, kemampuan seseorang dalam menghadapi problem itu ada skalanya. Skala ini bisa dijelaskan sebagai berikut :

  • Skala nol (0) : Kita menjadi orang yang lebih lemah, lebih buruk, lebih gelap dan lebih rusak akibat problem yang menimpa dalam kurun waktu yang cukup lama. Tidak ada pengetahuan, pengalaman dan pencerahan baru yang kita dapatkan dari problem itu.
  • Skala satu (1) : Kita memang merasakan hal-hal di atas, namun kita cepat menarik diri. Tapi setelah menarik diri, tidak ada perubahan kearah yang lebih baik yang kita gagas. Kita cuek-cuek saja sama problem. Problem itu tidak begitu menggelapkan kita, pun juga tidak begitu mencerahkan kita.
  • Skala dua (2) : Kita memang memberikan reaksi negatif pada problem namun sifatnya hanya sangat sementara ( Just In Time ). Setelah itu kita berusaha mengambil pelajaran penting dari problem itu. Tetapi pelajaran itu terkadang belum kita olah sebagai bahan untuk mengambil keputusan penting dalam praktek hidup kita. Kita memang sudah tercerahkan oleh problem tetapi pencerahan itu sifatnya masih dalam bentuk suasana batin.
  • Skala tiga (3) : Kita sudah mampu menarik pelajaran penting dari problem itu dan menggunakannya sebagai alat penting untuk mengambil keputusan yang bisa kita jalankan dalam kehidupan kita.
  • Skala empat (4) : Kita sudah menjadikan pelajaran itu sebagai bahan keputusan yang bisa kita jalankan dan juga sudah belajar mengantisipasi munculnya problem. Kita sudah belajar memahami apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita hindari.
  • Skala lima (5) : Kita sudah bisa mengajarkan orang lain atau memimpin orang lain atau dijadikan contoh dan panutan bagi orang lain dalam hal mengatasi problem.

Orang yang punya Skill tingi disini di sebut sebagai orang yang Tangguh/SAKTI (Resilient). Rutter (1987) mendefinisikan “RESILIENCE” ini sebagai sebuah kutub positif dari perbedaan individu dalam meresponi stress atau penderitaan. Ini berarti bahwa menjadi orang yang Resilient/Ulet/Tangguh/Sakti atau tidak, itu murni pilihan kita, bukan bawaan.

Siapapun kita dan apapun latar belakang kita, sama-sama punya kesempatan yang sama untuk menjadi orang resilient asalkan mau belajar.

Kata resiliensi berasal dari kata ”resilience” yang artinya daya lenting atau kepegasan.

Kasur dengan per pegas akan melenting kembali manakala beban badan yang menimpanya menekan per pegas kasur. Daya lenting pada manusia adalah kemampuan beradaptasi dengan tekun dan gigih walaupun keadaan terasa serba salah.

Setiap orang harus memiliki daya lenting karena satu hal yang pasti, dalam hidup selalu terdapat kemalangan yang sering tidak dapat dihindari. Contohnya, masih banyak pekerjaan menumpuk di meja padahal hari kerja sudah menunjukkan pukul 16.45. Contoh lain, terdapat kesalahpahaman dengan pasangan. Anak-anak harus tiba di tempat yang berbeda dalam satu waktu tertentu, padahal lalu lintas macet. Menghadapi peristiwa yang sangat berat, seperti terkena PHK.

Bila memiliki daya lenting yang kuat, kita dapat mengatasi setiap kemalangan dengan cara yang memuaskan dengan hasil optimal. Penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar psikologi selama lebih kurang 50 tahun terakhir tentang daya lenting membuktikan bahwa daya lenting merupakan kunci sukses seseorang dalam menjalani hidup.

Bagaimanakah kondisi daya lenting kita?
Setiap orang hendaknya mempertimbangkan perkembangan daya lentingnya demi kenyamanan hidup. Namun, pada kenyataan, kebanyakan orang justru secara emosional dan psikologi tidak siap mengatasi kemalangan. Mereka malahan cenderung bersikap menyerah dan merasa tidak berdaya. Untuk itu, berikut ini adalah langkah yang harus kita telusuri dalam meningkatkan daya lenting:

  • Kenali diri sendiri, bagaimanakah kebiasaan kita dalam bersikap?
  • Hindari terjebak dalam situasi tertentu, seperti menyalahkan diri sendiri.
  • Keyakinan kuat apakah yang selama ini menghambat kemampuan kita untuk bangkit? Tanpa disadari, sering kita dipengaruhi keyakinan kuat tentang hal tertentu, misalnya keyakinan bahwa orang lain dan dunia bersikap dan menginginkan sesuatu dari kita.
  • Tantangan keyakinan, artinya komponen kunci dari daya lenting adalah kemampuan mengatasi masalah. Sejauh mana kemampuan kita dalam mengatasi masalah sehari-hari?
  • Menjaga perspektif dalam hidup, seperti apakah kita sering tenggelam dalam kondisi tertekan dan menghabiskan waktu untuk terus mencemaskan hal yang belum tentu terjadi?
  • Tenang dan tetap menjaga pusat perhatian, jangan sampai kita dikuasai stres dan situasi emosional?
  • Daya lenting dalam hal tenggang waktu, apakah kita selalu dikuasai pikiran negatif yang muncul dalam benak kita sehingga sulit bagi kita menghadapi kenyataan hidup?

Tujuh kapasitas
Ternyata daya lenting seseorang mengandung 7 kapasitas yang berbeda. Ketujuh kapasitas itu bukan bersifat genetik, seperti halnya tinggi badan, melainkan kita bisa berupaya meningkatkan daya lenting tanpa batas. Daya lenting kita berada dalam kendali kita sendiri, seperti halnya kita bisa menjadi pelari cepat dengan cara berlatih walaupun kita tidak akan menjadi pelari olimpiade. Berbagai hal yang perlu kita latih adalah:

1. Regulasi emosi
Regulasi emosi adalah kemampuan untuk tetap tenang dalam keadaan tertekan. Seorang yang memiliki daya lenting tinggi biasanya orang yang terampil dalam mengendalikan emosi, atensi, dan perilaku. Regulasi emosi sangat penting peranannya dalam menjalin relasi yang intim, sukses dalam kerja, dan mempertahankan kesehatan.


2. Kendali impuls
Dapat dipahami bahwa orang yang mampu mengendalikan emosi pasti mampu mengendalikan impuls. Untuk bisa mengendalikan impuls, kita lebih dulu harus mengenali siapa diri kita. Bila kita mampu mengendalikan impuls, kita akan terhindar dari keterpakuan pada pola pikir tertentu sehingga dapat menggiring kita untuk memiliki kemampuan mendeteksi efek negatif dari keyakinan impulsif yang merugikan diri serta menggantikannya dengan yang positif.

3. Optimisme
Orang yang optimistis biasanya memiliki daya lenting yang kuat karena mereka yakin dapat mengendalikan jalan hidup di masa depan.

4. Kemampuan melakukan analisis-kausal
Dengan kemampuan ini, kita dapat menjelaskan hal buruk dan baik yang menimpa diri sehingga kita tidak terjebak pada pikiran buruk dan dapat meningkatkan daya lenting.

5. Empati
Kemampuan memahami orang lain melalui empati akan membuat kita mampu mendeteksi berbagai kemungkinan perilaku orang terhadap diri kita.

6. Kecukupan diri yang optimal
Dengan keyakinan bahwa kita cukup efektif dalam menjalani hidup, hal itu merupakan representasi keyakinan bahwa kita akan bisa mengatasi kesulitan yang akan kita hadapi.

7. Menggapai cita
Pada umumnya, orang merasakan ketidakmampuan secara berlebih sehingga tidak pernah berpikir untuk melakukan sesuatu atau memiliki ambisi yang sebenarnya bisa diraih. Dengan pemanfaatan optimisme dan mencoba menghapus keyakinan negatif yang berpengaruh dalam diri, kita bisa meraih sesuatu yang fantastik, yang bisa saja tidak kita perkirakan sebelumnya. (Reivich, Karen, PhD dan Hazte, Andrew, PhD, 2002).

Nah, mengapa Anda tidak berupaya meningkatkan daya lenting demi peningkatan mutu kehidupan Anda? Ikuti Pelatihan Mendadak Sakti, Pelatihan 8 Jam yang mampu merubah hidup anda menjadi manusia yang SAKTI. Klik Di sini..

Apakah hidup anda terus sulit?
Bagaimana anda menilai hidup anda sekarang, apakah dipenuhi lebih banyak kesulitan atau kemudahan? Bila anda merasa anda selalu dirundung kesulitan, berarti ada satu kesadaran yang harus ditimbulkan : Kemampuan anda tidak meningkat. Dengan kemampuan yang tetap atau malah turun, maka hidup anda memang akan selalu sulit.

Kesadaran ini penting. Karena dengan begitu, anda punya peluang untuk keluar dari kesulitan hidup anda. Tentu anda akan benar-benar keluar dari kesulitan bila anda merubah tindakan anda.

Manusia memiliki otak, yang dapat digunakan untuk berpikir, menganalisis, memecahkan masalah, dan lain-lain. Jadi saat kita menghadapi suatu masalah, maka pikiran kita akan digunakan untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Bila masalah tersebut telah dapat diselesaikan berarti kita telah memiliki pengalaman dan pengetahuan baru untuk memecahkan masalah yang seperti itu; artinya kita pun mengalami pertumbuhan dari segi keterampilan dan pengetahuan.

Tetapi bila ada orang yang tidak dapat menyelesaikan masalah sama yang berulang-ulang terus muncul dalam kehidupannya, maka berarti ia tidak pernah belajar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan orang itu tidak meningkat, ia telah berhenti bertumbuh, artinya ia telah puas dengan kondisi seperti sekarang ini. Dan terjebak di Zona Nyaman (Comfort Zone).

Setelah kesulitan ada kemudahan
”Setelah kesulitan ada kemudahan” berasal dari kitab suci. Untuk meraih kemudahan, anda harus melalui suatu kesulitan. Mudah adalah ketika kemampuan anda lebih hebat dari masalah anda.

Allah berfirman :
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
 Inna Ma’al ‘usri yusroo…..
“sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS. Alam Nasyrah : 6 )

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”(QS. Al-Baqarah: 286) ► Tafsirnya, apapun permasalahan yang membebani anda, hakikatnya itu masih di bawah kekuatan anda untuk menyelesaikannya. Right…???

Jadi, kesulitan dalam konteks ini adalah proses anda dalam meningkatkan kemampuan diri. Kenapa sulit? Karena peningkatan kualitas diri adalah sesuatu yang anda tidak ketahui. Kesulitan berasal dari ketidaktahuan itu. Ketidaktahuan bukan hanya mendatangkan kesulitan, tapi juga ketakutan. Nah, ketika anda berhasil mengatasi ketidaktahuan, kesulitan dan ketakutan itu, maka kemampuan anda pun meningkat. Ketika kemampuan meningkat, anda akan mudah mengatasi masalah yang anda hadapi.

Ingin hidup terus mudah?
Jadi, bila anda ingin terus hidup dalam kemudahan teruslah meningkatkan kemampuan. Atasi kesulitan-kesulitan yang anda rencanakan (terus belajar kemampuan-kemampuan baru). Dengan begitu, anda akan terhindar dari kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan masalah yang datang pada hidup anda. Koq bisa? Karena anda telah punya kemampuan yang lebih dari masalah yang datang tersebut. Itulah salah satu sebab kenapa anda diwajibkan belajar dari buaian sampai liang kubur. Agar kemampuan anda terus meningkat dan membuat tak satu masalah pun menjadi cukup besar untuk mempersulit hidup anda.

Masalah, I Love You
Jadi, bagi anda yang terus belajar, anda akan bilang : ”Masalah, I Love You” bagi setiap masalah yang datang pada anda. Bila masalahnya lebih kecil dari kemampuan, maka anda akan senang dan mudah menyelesaikannya. Bila masalahnya lebih besar dari kemampuan, maka anda akan senang mendapatinya. Kenapa? Karena anda bisa belajar dan membuat kemampuan anda lebih meningkat lagi !!!

Remember…!
Kita harus yakin bahwa masalah & cobaan itu merupakan ekspresi cinta Allah pada hamba-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan masalah agar kita menjadi lebih dewasa dan matang dalam mengarungi kehidupan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka ia diberi-Nya cobaan.” (HR. Bukhari)

Yakinlah bahwa makin besar dan banyak cobaan yang Allah turunkan kepada kita, makin besar pula pahala dan sayang Allah yang akan dilimpahkan kepada kita jika kita bisa menyelesaikan setiap ujian itu secara baik. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cobaan. Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala itu mencintai suatu kaum maka Ia mencobanya. Barang siapa yang rela menerimanya, ia mendapat keridhoan Allah, dan barang siapa yang murka, maka ia pun mendapat murka Allah.” (HR. Tirmidzi)

Yakinlah bahwa setiap ujian itu akan menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita kerjakan. Abu Sa’id dan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang muslim yang tertimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim

Senantiasa bersiap siagalah menghadapi masalah yang lain selanjutnya setelah kita menyelesaikan suatu permasalahan.

Allah berfirman :
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al Insyirah: 7–8).

MANTRA SHAKTI DI BACA 3 KALI SEHARI…
Seperti mendung menghilang berganti hujan
Seperti malam berlalu berganti siang
Seperti itulah kehidupan ini
Setiap masalah ada jalan keluarnya

Tak selamanya badai menerjang
Tak selamanya ombak menghempas keras
Tak selamanya kemarau melanda
Begitu juga dengan masalah tak selamanya menghimpt
Pasti ada penyelesaiannya.

Seperti burung yang berkicau riang
Seperti anak kecil yang tertawa gembira
Begitulah kita di tangan Tuhan
Dipelihara dan dijaga-Nya

Walau jalan ini berliku
Walau jatuh bangun menghiasi hidup
Janganlah berhenti melangkah
Karena masa depan sungguh cerah bagi yang berharap pada-Nya

Tak selamanya langit mendung
Tak selamanya langit cerah
Kehidupan selalu silih berganti
Karena itu jangan berputus asa

Kita tak pernah bisa menghindari masalah
Tetapi kita pasti punya kemampuan mengatasi masalah

Semakin besar masalah yang datang menerpa
Percayalah kemampuan kita mengatasi masalah makin bertambah

Setiap masalah pasti ada hikmahnya
Karena kadang masalah perlu untuk menguji
Sejauh mana kita berharap pada Tuhan

Tuhan tak pernah memberikan cobaan melebihi kekuatan kita
Tetapi Tuhan memberikan kita kemampuan mengatasi masalah
Jangan menyerah.

GEMBLENGAN TENAGA DALAM, ILMU HIKMAH, DAN KANURAGAN 
ILMU “MENDADAK SAKTI” 
Kategori:PELATIHAN

The Power of Kepepet, Kekuatan dalam Keterdesakan

Ada 2 sebab yang membuat orang tak tergerak untuk berubah :

  1. Impian yang kurang kuat, Atau tidak punya gambaran apapun mengenai masa depan. Alias MADESU, Masa Depan Suram. he..he..he..
  2. Tidak kepepet.

Surga & Neraka, Hadiah & Ancaman, Impian & Ketakutan. Dua hal tersebut yang seringkali mampu memotivasi seseorang untuk mulai bergerak melakukan perubahan. Tetapi terkadang tidak setiap manusia mampu mengkondisikan Hati Dan Fikirannya untuk menghadirkan kedua hal tersebut ke dalam dirinya. Dan Baru Ketika Neraka kehidupan sudah mulai memanas apinya, dan uap panasnya sudah mulai terasa sekali di sekujur tubuhnya. Maka di saat itulah beberapa orang mampu mengeluarkan Daya Refleks yang penuh Kekuatan ajaib akibat adanya kondisi yang mendesak tersebut yang ahirnya membuat dirinya mampu melakukan sebuah keajaiban dan perubahan.

Ambillah sebuah per atau pegas, tekan sekuat-kuatnya beberapa lama, lalu lepaskan! Apa yang terjadi? Per atau pegas tadi akan melenting dengan pesat, bahkan bisa jadi hilang dari pemandangan Anda.

Pernahkah Anda mengalami atau melihat seseorang dikejar anjing, apalagi anjing yang mengejar itu adalah anjing gila. Apa yang Anda lakukan? Anda pasti akan lari sekencang-kencangnya tanpa menoleh ke kiri atau ke kanan. Bahkan jika di hadapan Anda ada pagar setinggi dua meter, dengan sigap dan dalam hitungan beberapa detik Anda melenting dan bisa melompati pagar setinggi dua meter itu! Aneh? Ya. Juga tidak! Padahal dalam kondisi biasa, jangankan dua meter, setengah meter pun Anda tak bisa melompati pagar itu. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Pernahkah Anda mendengar atau melihat seorang ibu dengan kain yang membebat tubuhnya melesat dengan cepatnya dalam beberapa detik, demi melihat anaknya yang belum genap satu tahun bergelantungan di bagian atas tangga putar, lalu ketika tangan sang anak terlepas dari tangga putar, ibu dengan gegancangan menangkapnya dari bawah, sampai kain yang dipakainya robek-robek? Anak semata wayang itu pun terselamatkan!

Pernahkah Anda menyaksikan atau mendengar kisah seorang ayah yang tanpa gentar menerobos kobaran api yang menyala, demi anaknya yang masih berada di kamar saat kebakaran terjadi? Ketika anak ditemukan dan berada dalam dekapannya, sang ayah pun kembali menerobos kobaran api yang mengamuk itu! Meskipun akhirnya sang ayah menderita luka bakar yang cukup parah, namun ia berhasil menyelamatkan nyawa anaknya…

Mengapa hal itu semua bisa terjadi? Satu kata jawabnya: KEPEPET! Ya karena terdesak! Karena tekanan, karena banyaknya gempuran alangan dan rintangan, kesulitan dan kegagalan. Justru dalam keterdesakan, muncul kreativitas. Kreativitas mendorong kemampuan dan semangat untuk berjuang dengan mengerahkan segala daya dan tenaga! Dan kabar baiknya: PASTI BISA!

Itulah yang disebut The Power of Kepepet. 97% orang termotivasi karena Kepepet, bukan karena iming-iming. Maka dari itu ada pepatah mengatakan bahwa “Kondisi Kepepet adalah motivasi terbesar di dunia!”. Banyak perusahaan mengkampanyekan Visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa jawab mereka? “Emang gua pikirin!”. Bukannya salah karyawan yang tidak peduli terhadap visi perusahaan, tapi karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka lebih termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman, baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa punishment.

John P. Kotter (Harvard Business Review) mengemukakan ” Establishing Sense of Urgentcy” adalah langkah pertama untuk menggerakkan perubahan dalam suatu organisasi. Dengan melihat ancaman-ancaman terhadap kompetisi dan krisis, membuat mereka tergerak, sebelum mengkomunikasikan “VISI”. “Jika rasa sakit terhadap kondisi sekarang tidak kuat, orang tak akan beranjak untuk berubah”

Jadi analisa kembali kehidupan Anda sekarang ini. Jika Anda tidak mengubahnya, rasa sakit atau kerugian apa yang akan Anda dapatkan dimasa mendatang. Saran saya, jika Anda berada di zona yang sangat nyaman untuk tidak berubah (tidak melihat ancaman), ciptakan sedikit trigger (challenge) misalnya berupa penambahan investasi rumah. Jangan beli rumah yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda, tapi ’sedikit lebih’ dari kemampuan Anda sekarang. Nah, dengan begitu Anda mau nggak mau dipaksa untuk mencari penghasilan tambahan atau mengurangi porsi pengeluaran yang tidak penting. Langkah kedua baru pikirkan nilai investasi itu 5 sampai 10 tahun mendatang, mungkin bisa sebagai solusi pembiayaan uang sekolah anak Anda kelak. Dengan meletakkan porsi dan posisi The Power of Kepepet dan Iming-iming secara tepat, InsyaAllah kita akan selalu termotivasi.

Itulah mungkin, sebabnya pak Purdie Chandra, pendiri EU menyarankan berhutang untuk bisnis. Dalam jumlah besar lagi. Hal mana untuk dengan sengaja meningkatkan detak jantung kita semakin tinggi. Deg-deg an nya puoll. Nah klo udah gitu diharapkan pikiran bawah sadar kita terkuak dan memunculkan kreatifitas untuk bisa melunasi hutang tsb.

Tapi, sekali lagi itu perlu latihan dan pengalaman. Bagi pemula hutangnya ya gak mesti langsung besar kecuali memang terlahir sebagai risk taker sejati. Orang kadang menciptakan pressure untuk memunculkan the power of kepepet. Bahkan kalaupun kondisi itu sebenarnya tidak ada, kita bisa cipatakan ‘artificial pressure’. Maksudnya tekanan palsu. Kata mr TDW atau rekan kita etnis Tionghoa, walau mereka sudah kaya tapi anaknya tetap harus naik angkot ke sekolah atau membayar sesuatu yg dibeli di tokonya sendiri, hanya sebagai latihan The Power of Kepepet.

Dan untuk bisa latihan dan mendapatkan pengalaman, maka hanya satu yang harus dilakukan : Action. Ekspresikan Aksimu, Jangan Takut Salah.

Dibalik Fenomena The Power of Kepepet
Selain faktor pertolongan Yang Maha Kuasa tentunya, yang jelas pertolongan Tuhan itu memang sudah ‘built-in’ dalam diri kita ketika kita menghadapi kondisi sedemikian. Kita sejak lahir telah dibekali dua jenis pikiran, sadar dan bawah sadar. Pikiran bawah sadar inilah yang masih menjadi misteri dan penggalian masih terus dilakukan.

Dalam buku “Blink” karya Malcolm Gladwell, terungkap bahwa kemampuan luar biasa itu muncul secara logika karena secara tak sengaja kita telah berhasil mengaktifkan pikiran bawah sadar. Bukan mistis dan gaib. Terungkap bahwa ketika kita berada dalam situasi darurat, apapun itu, maka jantung kita akan berdetak semakin kencang dan cepat.

Dan akhirnya ketika detak jantung itu mencapai angka 175 maka tiba-tiba ada beberapa perubahan baik dalam diri kita maupun di luar kita. Dalam kondisi itu diistilahkan dengan kondisi autis sementara, yaitu kondisi dimana kita seperti kehilangan beberapa panca indera, kehilangan suasana disekeliling dan menjadi super fokus pada kondisi keterdaruratan tadi.

Contoh, pemain basket yang telah mengalami kelelahan dan waktu permainan sudah tinggal beberapa detik lagi, apalagi ditambah jika itu partai final. Maka seperti yg diceritakan kembali oleh seorang pemain basket pro, sekeliling lapangan seperti senyap, semua berjalan begitu lambat, pandangan sekitar menjadi kabur namun digantikan oleh gambaran keranjang basket yang semakin tajam. Segenap fisik dan penglihatan menjadi fokus untuk memasukkan bola kedalam keranjang. Drible sedikit, melompat dan melayangkan lemparan, akhirnya three point pun didapat, dalam jarak yang mustahil.

Namun demikian, kondisi ini selain membawa dampak positif ternyata juga bisa negatif tatkala kita kurang terlatih dalam menggunakannnya. Contoh, polisi ketika mengalami kejadian pengejaran penjahat dan detak jantungnya mencapai angka 175 maka ketika pengejaran berakhir, jika polisi bersama temannya, mereka bisa menghakimi penjahat saat itu juga. Ada kejadian penjahat yang ditembak padahal sudah menyerah dan tak berdaya. Itu karena pada angka tersebut terjadi autis sementara, polisi gak melihat kondisi sebenarnya dari penjahat tsb yg sudah tidak berbahaya, pokoknya ingin marah dan balas dendam.

Nah, agar kita bisa mengendalikan kondisi darurat tadi maka perlu dilatih. Setelah banyak kejadian main hakim sendiri seperti contoh diatas, maka kini polisi dilatih ketika pengejaran untuk berhenti sejenak sambil tetap menodongkan senjata, tidak langsung mendatangi tersangka spt sebelumnya. Hal ini untuk memberikan waktu bagi jantung untuk menurunkan detaknya hingga dibawah 175.

Melatih The Power of Kepepet…!
Kekuatan dalam keterdesakan. CAN DO SPIRIT! SEMANGAT PASTI BISA! Semangat ini dapat kita munculkan pada saat kita membutuhkannya. Lebih gampangnya, semangat ini akan muncul jika kita dalam kondisi terdesak. Lalu, apakah kita perlu menciptakan “kondisi terdesak” itu terus-menerus supaya kita memiliki semangat PASTI BISA? Dalam hal-hal tertentu YA. Jika kita ingin meraih sukses, jika kita ingin menjadi insan luar biasa, jika kita ingin mendapatkan apa yang kita harapkan, jika kita ingin menjadi seperti apa yang kita inginkan!

Konsep ini tentu saja dapat juga diterapkan dalam upaya membangun wirausaha. Banyak wirausahawan yang justru mendulang sukses karena kondisi kepepet ini. Andri Wongso yang justru karena tidak lulus SD, dan setelah kepepet malang melintang jadi penjaga gudang, pengajar kungfu, sampai akhirnya jadi aktor dan setelah babak belur menangani bisnis kartu ucapan, berhasil menjadi wirausahawan, yang bahkan kini menjadi motivator nomor satu di Indonesia. Haji Masagung yang konon hanya sampai kelas 5 SD, setelah kepepet dalam perjuangan panjang akhirnya menjadi perintis toko buku dan penerbitan Gunung Agung. Sandiaga Uno, yang karena semua investasinya ludes akibat krisis moneter, kepepet menumpang di rumah orangtuanya, lalu merintis usaha konsultan jasa keuangan, akhirnya PT Saratoga melejit, sampai dia dijuluki pengusaha muda terkaya. Di Probolinggo, Jatim, konon ada juragan mebel yang buta huruf. Masih banyak lagi kisah sukses karena kepepet oleh kondisi dan situasi, apakah itu korban PHK, kemiskinan dan kemelaratan ataukah penghinaan, pelecehan dan kegagalan.

Dari mancanegara kita dengar kisah-kisah sukses akibat kepepet yang membuat tumbuhnya jiwa dan semangat pantang menyerah sehingga muncul semangat PASTI BISA. Hans Christian Andersen, penulis cerita anak-anak yang sohor itu seumur hidupnya tak punya rumah, namun kisah-kisah fantasinya tinggal nyaman dan damai di dalam “rumah” jiwa setiap anak yang membacanya. Walt Disney, berkat kepepet karena pernah tidur di bengkel yang penuh tikus, dan setelah perusahaan animasinya berkali-kali pailit, akhirnya bangkit dan kini sohor dengan film animasi Micky Mouse, Donald Duck, Pluto, Snow White, Cinderella dan Bambi, serta siapa tak kenal Disney Land di beberapa negara? Kolonel Sander yang kepepet tabungan pensiunnya akan habis mulai menjajalkan resep bumbu masaknya, setelah ditolak ribuan kali, akhirnya dunia mengenalnya sebagai perintis Kentucky Fried Chicken. Demikian pula nama-nama seperti Elvis Presley, Michael Jordan, Beatles, Silvester Stallone, Oprah Winfrey, dan masih banyak lagi, pernah mengalami kondisi “kepepet”. Toh mereka bisa bangkit dan berjaya! Mereka memiliki semangat tidak mudah menyerah dan senantiasa menggelorakan keyakinan: PASTI BISA!

Semangat PASTI BISA itu sesungguhnya sudah tertanam dalam diri kita, sudah “built in”, ada dalam diri kita. Masalahnya kita tidak pernah memanfaatkannya. Lebih celaka lagi kita tidak pernah mengetahui atau memahaminya! Sayang kan! Padahal semangat itu dapat kita manfaatkan untuk mencapai APA SAJA yang kita mau, sehingga salah seorang pakar motivasi mengatakan, di dalam diri kita itu ada RAKSASA TIDUR (Anthony Robin). Oleh karena itu dia menulis buku sohor, Awakening The Giant Within, Bangunkan Raksasa Tidur yang ada dalam Dirimu!

Sebilah pisau jika terus menerus dipakai dan tidak pernah diasah, maka pisau itu menjadi tumpul. Demikian juga kemampuan dan kekuatan kita jika tidak pernah diasah, dilatih, dan digunakan, makin lama kita makin tidak berdaya, tidak kuat, IMPOTEN! Kita dapat kehilangan kekuatan dan kemampuan itu! You use it or you lose it!

Bagaimana kita dapat membangkitkan raksasa yang tidur dalam diri kita sehigga kita memiliki semangat PASTI BISA? Mulailah dari pikiran, lalu lakukan dalam tindakan, hal itu akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi watak atau karakter. Selanjutnya jika Anda masih setia dengan karakter itu lakukan terus-menerus maka akan menjadi NASIB Anda: memiliki SEMANGAT PASTI BISA. Bukankah Samuel Smiles (Shiv Kera) mengatakan: Tanamkan gagasan, petiklah tindakan, tanamkan tindakan petiklah kebiasaan, tanamkan kebiasaan petiklah watak, tanamkan watak petiklah nasib! Nasib Anda di tangan Anda bukan di tangan Mbah Dukun!

Akhirnya, para wirausahawan muda, renungkan kata-kata di bawah ini untuk membangkitkan SEMANGAT PASTI BISA dalam diri Anda. Anda PASTI BISA!

Kisah The Power Of  Kepepet di dunia Gen & DNA.

On-Off atau nyala-padam tidak hanya dialami oleh alat-alat yang berhubungan dengan dunia listrik saja. Begitu juga dengan kondisi kepepet, laksana gejala tanggal tua di kehidupan kita. Ia pun juga dialami oleh materi terkecil dalam tubuh makhluk hidup bernama DNA atau lebih kompleksnya lagi di tingkat gen. Kali ini saya ambil contoh dari peristiwa asal muasal teori On-Off nya Gen yang diamati dari bakteri E. coli. Kalau ndak salah eksperimen ini dijajal pertama kali oleh Francois Jacob dan Jacques Monod (both of them ilmuwan asal Paris) yang akhirnya menjadi sebuah teori mekanisme nyala-padam pada gen.

Jadi begini ceritanya. Para E. coli (banyak lho…) yang biasanya tinggal di usus ini pada umumnya mengkonsumsi glukosa. Walaupun lingkungannya menyediakan glukosa dan laktosa, tapi teteeeep saja mereka lebih memilih glukosa sebagai makanan favoritnya. Alhasil untuk sementara dipikirnya para E. coli itu tidak doyan laktosa. Nah, step selanjutnya, Bung Jacob dan Monod mencobakan untuk memberikan laktosa saja pada segerombolan E. coli itu. Pada awalnya, bakteri-bakteri itu mengadakan protes masal dengan aksi ‘mogok makan’. Laktosa yang telah diberikan tidak disentuh sama sekali. Namun, tak berapa lama aksi tersebut berlangsung mereka mulai mengkonsumsi laktosa dan mulai berkembang biak (tau dong kalo bakteri kan berkembangbiaknya secara eksponensial).

Nah dari hasil eksperimen itu akhirnya ditemukan bahwa sebenarnya E. coli itu memiliki kemampuan untuk mencerna laktosa dengan cara memproduksi enzim laktase (pengurai laktosa). Sayangnya, kemampuannya itu tidak muncul dalam lingkungan dimana glukosa masih ditemukan disana, atau dengan kata lain dikatakan bahwa sebenarnya gen yang memproduksi enzim laktase itu dipadamkan (di off-kan). Lantas ketika E. coli dihadapkan pada kondisi tidak biasa alias ‘kepepet’, yaitu dengan lingkungan yang hanya tersedia laktosa, maka mau-tak mau mereka harus mencernanya jika tak ingin eksistensi dirinya terancam. Akhirnya bakteri-bakteri tersebut secara masal menghentukan aksi mogok makannya dan mulai memproduksi enzim laktase untuk mencerna/memakan laktosa, atau dapat diartikan bahwa mereka mengaktifkan(meng- On kan) gen untuk memproduksi laktase.

Jadi dalam keadaan ‘kepepet’ bukan wangsit atau jurus dari mbah dukun yang dikeluarkan oleh para bakteri, melainkan potensi atau kemampuan diri yang dimiliki selama ini muncul (menyala = On) setelah sekian lama padam (Off) karena tidak distimulus atau diaktifkan agar muncul.

Dari gambaran kisah kepepetnya ala DNA/gen bakteri tersebut dapat dijadikan pengingat bahwa diri kita tak jauh beda dari mereka. Kita yang notabene telah diberi kesempurnaan berupa potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya di muka bumi ini sudah saatnya untuk mulai meng-On kan gen-gen baik yang selama ini tersimpan. Gen-gen baik tersebut dapat berupa potensi luar biasa yag terpendam selama puluhan tahun saking tidak terbiasanya untuk digunakan/dikeluarkan.

Mungkin saja diantara kita ada yang berpotensi menjadi seorang wirausahawan namun karena lingkungan PNS mengelilinginya, maka akhirnya ia terjebak dalam paradigma ‘saya harus jadi PNS juga’. Atau mungkin saja diantara kita ada yang gen baiknya berupa sifat dermawan masih Off karena lingkungannya selama ini mengajarkan teori ‘pelit pangkal kaya’, dan kondisi-kondisi lainnya. Maka tak ada kata terlambat untuk terus menggali potensi diri kita dan bersiap-siaplah untuk menyalakannya walaupun tidak hanya dalam keadaan ‘kepepet’ saja. Lalu, memadamkan gen-gen baik lainnya bukan berarti menghilangkannya dari diri kita. Ia hanya akan disimpan untuk sementara waktu dan suatu ketika disaat kita butuh, barulah kita keluarkan lagi. Keduanya ada dalam diri kita, dan tugas kita hanyalah meyakini keberadaanya dan mulai mencari tahu tentangnya. Maka… mari bersama-sama mencari dan menemukannya.

Untuk mempunyai kemampuan mengeluarkan Kekuatan Daya Refleks di dalam kondisi apapun saja, baik kondisi terdesak ataupun tidak. Ada baiknya anda mempertimbangkan Pelatihan Quantum Success Power Awareness yang kami selenggarakan. Pelatihan ini bermanfaat untuk menggugah kesadaran anda akan Daya Ajaib yang tertidur di dalam diri anda. Mengaktifkan DNA Energi Khalifah dan Kecerdasan Laduni yang masih bersifat Latent di dalam diri anda. Keterangan Selengkapnya Klik Di Sini…

A live is too short, don’t waste your time for doing something you never love it….Jadilah orang yang SAKTI  [Sukses Kaya & BerarTI], Bukan cuma sukses secara materi tapi juga memberi arti bagi sesama.

Kategori:PELATIHAN

Manfaat & Mekanisme Biaya Pelatihan

Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh…..

Sahabat, umumnya mekanisme pelatihan dimana-mana adalah bayar dulu baru kemudian dapat menikmati kelas pelatihannya. Jadi peserta bisa atau tidak bisa, bagi pihak penyelenggara sdh gak akan rugi. Karena peserta sdh bayar.

Namun Alhamdulillah, dengan adanya sistem pelatihan Online & jarak jauh yang kami selenggarakan ini. NAQS DNA menawarkan sesuatu yang beda kepada masyarakat. Anda dilatih dulu sampai bisa, atau minimal dapat merasakan adanya perkembangan dan perubahan di dalam diri anda. Kemudian bila anda berkenan di hati, baru dihimbau untuk membantu perkembangan majelis dengan berDonasi seikhlasnya.

Saat ini Program pelatihan di NAQS DNA terdiri dari 4 kelas, yaitu :

  1. Q1 (Quanta 1) : Quantum Husada, Pelatihan dalam bidang terapi energi untuk penyembuhan penyakit medis & non medis. Biaya Donasi Infak Pelatihan Jarak jauh & Dekat Rp. 750.000,- Keterangan selengkapnya Quantum Husada Level 2, silahkan Baca Di Sini…  [LINK : http://www.naqsdna.com/2011/10/quantum-husada-level-2.html ]
  2. Q2 (Quanta 2) : Quantum Success Power Awarenes, Aktivasi Energi Khalifah & Kecerdasan Laduni untuk meraih kesuksesan. Biaya Donasi Infak Pelatihan Jarak jauh & Dekat Rp. 1. 500.000,-
  3. Q3 (Quanta 3) : Quantum Universal Awarenes, meluaskan kesadaran menghancurkan mental block. Biaya Donasi Infak Pelatihan Jarak jauh & Dekat Rp. 1. 500.000,-
  4. Q4 (Quanta 4) : Quantum Makrifat, membeningkan hati mengenal sejatinya diri. Biaya Pelatihan Jarak jauh & Dekat : Free.. (Gratis)

Ke empat kelas bisa ditempuh dg sistem berjenjang urut dari Q1 s/d Q4. Ataupun ditempuh secara mandiri atau acak.

SUBSIDI BIAYA PELATIHAN  JARAK JAUH & PRIVATE : 
Bagi peserta dari kalangan tidak mampu, besarnya nilai donasi bersifat seikhlasnya…

MATERI PELATIHAN :

  1. QUANTUM HUSADA ada 3 materi utama : Reiki NAQS Level 1, Reiki NAQS Level 2 [Master Penghusada, MPh.], Jari Shakti NAQS-EFT, Meditasi Daya Cipta. dll.
  2. QUANTUM SUCCESS POWER : Materi utama yaitu Bioenergi, Tekhnik Prana, Quantum Awareness Healing, Psychotronica, Psycho-cybernetics. Bonus : Asmak Sirr & Ilmu Meta Hipnotis.
  3. QUANTUM UNIVERSAL : Materi utama yaitu Tekhnik Cepat memasuki Zona Kuantum Ikhlas, Dan tekhnik Pembersihan semesta untuk melarutkan mental block & hambatan diri, Kasih Semesta, Salam Semesta, Tasbih Semesta, dll. Saat ini hanya bisa di adakan pelatihan di pusat [jarak dekat].

PAKET PELATIHAN GRATIS JARAK JAUH :

  1. REIKI LEVEL 1, silahkan pelajari di sini….
  2. QUANTUM MAKRIFAT, silahkan pelajari di sini….
  3. AKTIVASI MATA KETIGA, silahkan pelajari di sini….

Nb. 

  • Untuk tingkat Master Trainer Reiki (Level Guru/Pelatih) harus mengikuti program Quantum Makrifat. Dan terikat sebagai keluarga besar NAQS DNA. Artinya tidak bisa mengembangkan aliran perguruannya sendiri sebelum dinyatakan di izinkan oleh Guru Besar NAQS DNA. Karena energi yang dipergunakan dalam metode NAQS adalah Energi Kultivasi dan bukan energi alam ataupun tenaga dalam. Sehingga penyempurnaan keilmuannya perlu untuk memperoleh bimbingan yang terus menerus dari guru, sehingga sistem Kultivasi yang berada di dalam diri siswa telah terbangun dengan baik dan dinyatakan siap untuk menurunkan energi kultivasi pada orang lain. 
  • Energi Kultivasi (Nur Muhammad) adalah Energi Suci dari Ilahi yang bersifat murni & memurnikan, sempurna & menyempurnakan.
Kemampuan apa saja yang dilatih dalam pelatihan ?
Kemampuan diri yang dilatih adalah mengolah Energi Spiritual, Energi Metafisika, Kekuatan Hati Nurani, & Kekuatan Pikiran. Cipta, Rasa, Karsa, Budi, & Karya. 
Yang memberikan manfaat untuk hal-hal sebagai berikut  :
  1. Self Confidence, Kepercaya’an dan Keyakinan Diri.
  2. Beladiri dengan Energi
  3. Pengobatan dengan Energi
  4. Aura Kharisma
  5. Meditasi
  6. Proteksi [Pagar Gaib]
  7. Deteksi
  8. Sugesti
  9. Transfer Energi
  10. Telepati
  11. Intuisi dan Indra Ke-Enam.
  12. Taqorrub ilallah
  13. Peningkatan Kecerdasan Emosional, Spiritual, Intelektual, dan Laduni.
  14. Aktivasi Potensi Pikiran Bawah Sadar
  15. Sinergi Aura
  16. Mental Sukses dan Kepemimpinan.
  17. Kemakmuran, Kerejekian, dan Sukses di bidang Bisnis dan Karir/Profesional.
  18. dll.
Apa yang dimaksud dengan Beladiri dengan Energi?
Beladiri dengan Energi adalah membela diri dengan menggunakan Energi metafisika, tanpa memukul, menyentuh, melukai, membunuh atau menyakiti hati manusia, Cukup dengan membatalkan niat jahatnya saja. Dalam konsep Spiritual Energi, musuh manusia adalah syetan  dan hawa nafsu, maka kita menjaga manusia agar tidak konflik, tidak saling merusak atau saling membunuh. Beladiri dengan energi menerapkan sikap kebijaksanaan .
Apa yang dimaksud dengan Pengobatan dengan Energi?
Upaya pengobatan dengan memanfaatkan energi murni gelombang tubuh agar dapat menstimulan atau merangsang  agar tubuh dapat revitalisasi atau memulihkan fungsi-fungsi tubuh. Tanpa obat dan jamu-jamuan cukup dengan energi metafisika yang sudah diselaraskan dengan energi ILAHI NURUN ‘ALA NUURIN.
Apa yang dimaksud dengan Kharismatik?
Kharismatik adalah pancaran wibawa yang terpancar dari dalam diri agar dapat  disegani, bukan ditakuti. Kharismatik dibutuhkan diri kita agar tidak dilecehkan, ditekan,disepelekan yang merendahkan martabat harga diri.
Apa yang dimaksudkan dengan Meditasi?
Meditasi adalah sikap tenang dalam diri dalam menghadapi pelbagai masalah, tanpa panik dan waswas, dengan ketenangan akan dapat menyelesaikan dengan hati yang tenang.
Apa yang dimaksud dengan Proteksi?
Proteksi adalah upaya untuk melindungi diri dan harta benda dari ancaman, pengambilan dngan cara semena-mena akibat dari kejahatan yang dilakukan orang lain.
Apa yang dimaksud dengan Deteksi?
Deteksi adalah upaya menganalisa secara metafisika tentang pancaran energi , misalnya : membaca karakter orang dll, sehingga kita dapat membedakan energi positif dan energi negative, sehingga kita dapat mengantisipasi dari pengaruh atau dampak energi negative
Apa yang dimaksud dengan Sugesti?
Sugesti adalah upaya mensugesti diri agar dapat merubah perilaku buruk diri menjadi positif ,baik kebiasaan yang dilakukan oleh fisik atau metafisik misalkan : kebiasaan marah, emosional, merokok,narkoba, judi,dll
Apa yang dimaksud dengan Transfer Energi?
Transfer Energi adalah kemampuan memindahkan energi metafisika, sifat energi metafisika tidak mengenal jarak,waktu & batas/tempat, hal ini dibutuhkan karena kejahatan sudah melampaui batas dengan menggunakan senjata api & santet. Kemampuan ini perlu untuk menghadapi kejahatan tersebut dengan kemampuan transfer energi.
Apa yang dimaksud dengan Telepati?
Telepati adalah kemampuan untuk menyampaikan perasaan dengan jarak jauh, misalkan : membuat perasaan rindu, menarik orang hilang dll, telepati berlaku yang memilki hubungan emosional yang kuat.
Apa yang dimaksud dengan Intuisi?
Intuisi adalah perasaan atau kepekaan yang dapat dirasakan lebih cepat dari lain yang tidak terlatih mis : menghindari kecelakaan, menghindari sesuatu yang merugikan diri dll
Waktu Pelatihan  Quantum Tranceformation NAQS DNA   Cuma 8 Jam
Metode Quantum Tranceformation NAQS DNA dilatih dalam waktu 8 jam, dimana peserta dilatih untuk dapat memiliki kemampuan diri yang akan dapat digunakan merubah hidup.
Apa yang dimaksud dengan merubah hidup?
Suatu perubahan mulai dari cara berfikir, bersikap dan bertindak yang akan dapat merubah perikehidupan sehari-sehari mengarah kyepada kehidupan yang lebih baik. Perubahan hidup hanya dapat dilakukan dengan kemampuan diri yang dimilki .
Apa syarat untuk ikut pelatihan  Quantum Tranceformation NAQS DNA ?
Syarat untuk mengikuti pelatihan :
  1. Niat yang sungguh-sungguh (yakin)
  2. Latihan yang rajin secara mandiri
  3. Aplikasikan dalam kehidupan
  4. Kembangkan manfaat untuk menunjang profesi Anda
Apa saja kurikulum metode Quantum Tranceformation NAQS DNA ?
Kurikulum metode  :
  1. Teori
  2. Latihan Dasar
  3. Uji Energi
  4. Aplikasi-aplikasi
Apa latar belakang dibentuknya metode Pelatihan Quantum Tranceformation NAQS DNA ?
Latar belakangnya adalah :
  1. Merupakan kebutuhan dalam peningkatan  Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kualitas diri 
  2. Banyak masyarakat yang tidak mampu menyelesaikan/ mengatasi problem kehidupannya
  3. Menanamkan Kemandirian dalam masyarakat.
FILOSOFI :
~ DARUSSALAM ~  
Melatih Kekuatan Akal & Hati nurani 
Berlandaskan Tuntunan Cahaya Ilahi
Meraih Kebahagiaan Sejati
Selamat, Sehat, Bahagia, Makmur, & Sejahtera
Di Dunia & Akherat

~ Generasi Ulil Albab ~
Sinergi Seimbang Zikir & Fikir


DOWNLOAD File Pdf KLIK DI SINI………

Sekian Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh…..

Kategori:PELATIHAN

Strategi Mempertajam Intuisi

[NAQS DNA INSTITUTE]~Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Namun tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab musababnya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau kaum eksekutif memiliki skor lebih baik dalam eksperimen uji indera keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian itu sepertinya menegaskan bahwa orang-orang sukses lebih banyak menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan keseharian mereka, halmana menunjang kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tidak jarang, intuisi yang menentukan keputusan yang mereka ambil.

Sampai saat ini dipercaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat agar seseorang dapat sukses dalam bisnis. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak buku-buku mengenai kiat-kiat sukses selalu memasukkan strategi mempertajam intuisi.

Anda mempunyai kemampuan untuk memecahkan permasalahan dengan seketika jika anda mempercayai diri sendiri. Kita semua pasti seperti itu, namun seringkali peringatan itu seperti tidak datang lagi, kenapa? Dan bagaimanakah cara kita mengeksploitasi kekuatan batin itu – yakni suara batin yang mengabaikan semua kebohongan, manipulasi, dan tipuan, serta mengatakan kepada kita hal sebenarnya?

Strategi Enam langkah untuk mempertajam intuisi adalah:

1. Pergunakanlah empati alami kita sesering mungkin
Bayangkan diri anda berada dalam posisi orang lain. Atau dengarkanlah pengalaman-pengalaman orang lain dan rasakan bagaimana mereka merasakannya pada saat itu. Lebih baik lagi kalau Anda menerima keluhan-keluhan dan memberikan pertolongan dengan memberikan solusi-solusi, bukan hanya memonitor dan membanding-bandingkan. Rasakanlah penderitaan batin mereka! Semakin dalam perasaan Anda terlibat, maka semakin memperkuat intuisi Anda. Dengan kata lain semua pengalaman buruk orang lain bisa memperkuat intuisi Anda tanpa Anda harus mengalaminya sendiri.

2. Biarkan diri Anda merasa takut dan mengalirlah melewatinya
Anda pasti tidak menyukai rasa takut, bukan? Begitu juga semua orang. Tetapi rasa takut adalah insting dasar yang diberikan Tuhan agar kita bisa survive di dunia ini. Kita harus menyesuaikan diri dengannya dan menemukan suatu cara untuk menjadikannya teman kita, bukan sebagai musuh, kecuali jika anda adalah superman dan sudah melampaui rasa takut itu. Anda harus menemukan suatu cara untuk memanfaatkannya dengan tujuan kebaikan.

Ketakutan menghalangi intuisi, namun ketika dihalangi intuisi akan menjadi lebih kuat dengan mengadakan pembalasan. Mekanisme ini mirip dengan sistem kekebalan tubuh kita (imun) ketika disuntikkan vaksin (virus yang dilemahkan). Oleh sebab itu biarkan diri Anda untuk merasa takut. Jangan menahan bagian manapun dari rasa takut. Jangan mengubur perasaan takut itu dalam-dalam. Tapi fokuskan secara langsung bahwa kita berada di atasnya dan mengendalikan rasa takut hingga berakhir. Setelah itu Anda akan menjadi lebih kuat dengan lebih banyak kejelasan. Membiarkan diri Anda untuk merasakan ketakutan akan memperkuat intuisi karena hal itu berarti mengajar Anda untuk mendengarkan suara dari lubuk hati dan menerima rasa takut apa adanya, alih-alih bertempur melawannya.

3. Membaca Getaran Emosi Orang Lain
Ketika anda terlibat dengan orang lain, seperti bertatap muka, berbicara di telepon, atau online, cobalah untuk membaca emosi mereka. Beri nama emosi-emosi mereka. Apakah kedengarannya seperti bunyi marah, berbahagia, penuh harapan, gembira, tertekan, atau sedih? Semakin banyak anda berhubungan dengan emosi orang lain, semakin dalam pemahaman Anda akan situasi-situasi sosial dan semakin baik intuisi Anda akan berfungsi. Getar-getar intuisi dan ide-ide abstrak datang dari tempat yang sama di dalam diri kita di mana emosi terbentuk, sehingga semakin baik Anda membaca dan mengidentifikasi emosi orang lain semakin baik kemampuan Anda menciptakan dan berkomunikasi dengan menggunakan intuisi. Mengidentifikasi dan memberi nama emosi di dalam diri Anda dan orang lain adalah sebuah latihan yang membutuhkan banyak energi.

4. Hentikan penilaian-penilaian pribadi (judgments)
Ketika Anda menghakimi seseorang atau sesuatu – termasuk diri Anda sendiri – itu bukan intuisi, tapi energi negatif yang menghalangi intuisi. Ketika Anda mendengar suara kritik di dalam benak Anda yang berkata, “Dia bodoh”, “Dia jahat”, “Aku gemuk”, atau “Aku akan kalah”, maka berhentilah berkata seperti itu dan berpikirlah; Kenapa aku berkata seperti itu? Ketika Anda mendengar hati berkata menghakimi, suruh dia diam – bukan dengan membenamkannya agar tidak berfungsi, karena dia akan mencari jalan keluar selain itu – tetapi dengan memaksa suatu pertanyaan positif ke dalam kesadaran Anda. Ketika Anda mendapati diri Anda berpikir, “Aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan hal ini”, maka ubahlah pemikiran itu menjadi; “Bagaimanakah caranya agar aku menyelesaikan hal ini?” Jika Anda sabar dan mau mendengarkan suara hati yang terdalam Anda, hati itu akan berkata bagaimana caranya agar Anda bisa menyelesaikannya. Ketika hati kita menghakimi, “Itu tidak akan pernah berhasil”, maka bertanyalah pada diri Anda; “Ide manakah yang akan berhasil?” atau “Ide manakah yang lebih baik?”. Begitu Anda mulai menanyakan pertanyaan positif, maka pikiran alam bawah sadar Anda akan mulai menanganinya dengan memberikan solusi-solusi dalam wujud intuisi.

5. Temukan keheningan
Cara terbaik adalah meditasi. Jadualkan sedikitnya tiga puluh menit dalam sehari untuk menghabiskan waktu sendirian dengan pikiran Anda – merenung dan tafakur. Ambil kesempatan untuk duduk sendirian bersama pemikiran-pemikiran Anda, perasaan, dan penggambaran-penggambaran. Kita sudah menghabiskan sebagian besar hidup dengan hampir-hampir tidak mengacuhkan apa yang terjadi di dalam diri kita. Dengan mengambil waktu untuk mendengarkan dunia Anda yang terdalam, Anda akan menemukan betapa ajaib dan mengagumkannya diri Anda. Belajar untuk mendengarkan diri anda di dalam keheningan akan mengantar Anda kepada mendengarkan suara bagian dalam diri ketika anda sedang bersama orang lain dan pekerjaan Anda, dan akan membimbing untuk menangkap ide-ide intuitif yang benar dan tangguh di saat Anda memerlukannya.

6. Latih Kekuatan Pertanyaan
Ingin sebuah kehidupan yang lebih baik?
Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang akan memberdayakan, menggairahkan, mengispirasikan. Pertanyaan yang baik akan membawa anda menuju arah yang benar dalam proses kehidupan.

Kita gunakan PERTANYAAN-PERTANYAAN yang tepat
Untuk mendapatkan JAWABAN-JAWABAN yang tepat
PERTANYAAN ADALAH KEKUATAN!!
Pertanyaan yang tepat akan menghasilkan jawaban yang tepat, dan jawaban yang tepat akan mengarahkan kehidupan kita menuju arah yang tepat.

Salah satu cara untuk mengasah kecerdasan intuisi dan laduni adalah dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri. Ajukan pertanyaan pada hati nurani kita, dan tunggulah jawabannya. Open Mind, Open Heart, Open Your eyes & Open Your ears, karena jawaban bisa datang darimana saja. Bisa dari desiran dalam hati, bisa dari percakapan yg kita dengar di warung kopi, fesbuk, atau celetukan riang anak-anak kecil bisa jadi merupakan jawaban pertanyaan kita. Bahkan caci maki musuh kita bisa jadi merupakan jawaban dari pertanyaan kita. Just Keep Open… Tansah Eling lan Waspodo…

Ini adalah yang disebut pembangunan tubuh dari intuisi. Tanya jawab adalah cara terbaik untuk menciptakan intuisi-intuisi yang lebih kuat. Intuisi-intuisi kreatif yang paling kuat akan datang kepada Anda setelah sesi-sesi tanya-jawab yang lama. Bentuklah sebuah kelompok diskusi dengan orang-orang yang mempunyai rasa curiga tinggi dan diskusikan isu-isu kompleks, seperti politik, filsafat, sains dan teknologi, sosial kemasyarakatan, kesehatan, atau topik-topik berkaitan dunia kejahatan. Kebanyakan kekuatan bukan datang dari jawaban-jawaban tapi dari pertanyaan-pertanyaannya, membawa anda kepada alur-alur yang belum dipertimbangkan, mendatangkan pertanyaan-pertanyaan baru dan akan mendatangkan lebih banyak lagi jawaban. Tidak ada cara yang lebih baik untuk melatih intuisi Anda dibanding dengan sesi-sesi tanya-jawab yang berkembang.

Jauhilah godaan untuk bertanya apapun yang hanya untuk memenuhi Kehausan akan Rasa Ingin Tahu….

Ingat, ajukan pertanyaan yg penting-penting saja yg bisa membawa kita menuju kemajuan dalam menapaki jalan sukses… Di sini kemampuan untuk mengendalikan diri sangat diperlukan……..

Itulah kenapa siswa NAQS menanamkan kalimat doa ini di alam bawah sadar mereka. “ILAHI ANTA MAQSUDI WA RIDLOKA MATHLUBI”, hanya Allah yg menjadi tujuan utama hidupku dan Ridlo Allah adalah jalan yang aku tempuh….

Ketika kalimat ini sudah kuat berakar di alam bawah sadar, maka akan menjadi sebuah mekanisme otomatis yg membantu kita untuk mengarahkan kehidupan. Sehingga tidak akan terbersit di hati, pertanyaan-pertanyaan konyol yg tidak bermanfaat untuk kehidupan kita. Karena hakikatnya pertanyaan yang muncul ke permukaan kesadaran kita itu bersumber dari alam bawah sadar.

Nah, sesuai dengan rumus Psycho Cybernetics. Bila mekanisme otomatis yang berada di Pikiran bawah sadar kita berisi program-program yang bermanfaat, maka produk pikiran bawah sadar apapun yang muncul ke permukaan kesadaraan kita, adalah sesuatu yang bermanfaat pula. Termasuk kehendak hati untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bermanfaat bagi kemajuan diri kita.

Dengan adanya mekanisme otomatis Alam Bawah Sadar yang positif dan tersambung dengan Cahaya Ilahi ini, Semua masalah yg menjadi pertanyaan hati kita adalah pertanyaan yang efektif yang akan menghasilkan jawaban yg efektif pula, sehingga menghasilkan jawaban yang berdaya guna tinggi dan akan menjadi sebuah batu loncatan dalam menapaki tangga sukses dalam fase kehidupan selanjutnya….. Inilah yg disebut hidup dalam bimbingan dan tuntunan Allah swt……..

Sebagian orang berkata bahwa intuisi itu tidak ilmiah dan tidak beralasan. Pendapat itu benar dan juga salah. Gagasan yang intuitif kreatif memang tidak ilmiah hingga Anda dapat membuktikannya. Bagaimanapun, semua ilmu pengetahuan dimulai dengan sebuah hipotesa. Dan sebuah hipotesa berasal dari mana? Hal-hal yang baik, kreatif, dan orisinil, datang karena intuisi Anda – sebuah kilatan jiwa, cahaya dari Tuhan.

Referensi : Kekuatan Pertanyaan [http://www.naqsdna.com/2011/07/kekuatan-pertanyaan.html]

PELAJARAN SELANJUTNYA Aktivasi Mata Ketiga KLIK Di Sini..
Kategori:Indera Ke_Enam

Kekuatan Citra Diri (Self Image)

[NAQS DNA INSTITUTE]~Setiap orang punya citra diri ( self image), yaitu gambaran tentang diri yang diyakini dan dipercayai oleh orang tersebut. Gambaran tersebut bisa yang sebenarnya, bisa juga berupa harapan atau citra diri yang diharapkan atau yang diinginkannya. Apapun gambaran tersebut, tetap akan mempengaruhi tingkah-lakunya dalam hidup sehari-hari. Dengan menetapkan gambaran tentang diri yang diharapkan atau yang diinginkan secara jelas, sejelas-jelasnya, sebagai target atau tujuan, bahkan kalau bisa seolah-olah sudah mendapatkannya (baca: Menghidupkan Mekanisme Sukses Otomatis di Dalam Diri Anda Link : http://www.naqsdna.com/2011/07/psycho-cybernetics-auto-success.html ), maka mekanisme kontrol otomatis, dalam hal ini mekanisme sukses otomatis, akan bekerja mengolah respon terhadap keinginan atau tujuan yang digambarkan, dan melakukan koreksi terhadap tindakan-tindakan, sehingga tujuan tercapai dalam waktu yang relatif cepat.

Hal itu terjadi karena, otak manusia bekerja seperti komputer, apa yang dimasukkan (input) seperti itu yang dikeluarkan (output). Jika seseorang selalu berpikir negatip, bergosip negatip (tidak bisa, tidak mungkin, susah, si anu begini, si anu begitu), maka mereka akan cenderung tetap berpikir, berkata-kata, atau melakukan tindakan negatip. Dalam hal ini mekanisme gagal otomatis yang akan bekerja, karena masukannya selalu berupa hal-hal yang negatip.

Singkatnya, mekanisme kontrol otomatis bisa menjadi: Mekanisme Sukses Otomatis, atau Mekanisme Gagal Otomatis, yang mana akan bekerja, tergantung masukan-masukan dari kita yang menjadi operator.

Kebahagiaan adalah sebuah kebiasaan, sama seperti menyikat gigi atau mandi. Anda bisa memiliki kebiasaan ini. Demikian, Maxwell Maltz, MD dalam bukunya “Kekuatan Ajaib Psikologi Citra Diri”. Maltz yang juga penulis buku yang fenomenal “Psycho Cybernetics ” melanjutkan, kalau Anda sudah dibiasakan atau membiasakan diri untuk bersikap masam kepada diri sendiri atau kepada siapapun, tidak usah khawatir, karena Anda masih bisa berubah. Anda dapat beralih untuk memiliki kebiasaan kebahagiaan ini.

Salah satu cara untuk mengubah kebiasaan buruk adalah dengan mengubah citra diri Anda, siapa Anda, dan apa yang Anda idamkan. Citra diri ( self image) adalah konsepsi Anda sendiri mengenai orang macam apakah diri Anda. Jika gambaran mengenai diri Anda sebagai orang yang lemah, sebagai korban, sebagai orang yang tertimpa segala macam kesulitan, jika Anda tidak segera mengubah gambaran tersebut, dapat dipastikan Anda menjadi orang seperti itu. Gagal, lemah dan selalu ditimpa berbagai kesulitan. Namun gambaran atau citra diri tersebut bisa diubah, jika Anda mau mengubahnya, dan tidak ada alasan untuk berputus asa. Anda adalah sutradara dalam hidup Anda sendiri. Tuhan Yang Maha Mengubah, tidak akan mengubah diri Anda, sampai Anda mengubahnya sendiri.

Yang perlu Anda pelajari hanyalah belajar mengubah gambaran diri Anda, dengan menggunakan sedikit waktu dan energi, dengan mengikuti metode yang sudah terbukiti kebenarannya serta begitu mudah dan begitu dekat dengan kita semua, sehingga karena saking dekat dan mudahnya, sering kali kita mengabaikannya.

ANDA DAPAT MENGUBAH CITRA DIRI ANDA
Suatu fakta yang tidak bisa dibantah adalah bahwa citra diri dapat diubah. Orang tidak pernah terlalu muda atau terlalu tua untuk mengubah citra dirinya dan memulai hidup baru yang lebih kreatif, lebih produktif, lebih makmur, lebih sejahtera, lebih bahagia dalam arti kata yang sebenar benarnya. Bagi sebagian orang yang sedikit mengalami hambatan psikologis, peran seorang HYPNOTHERAPIST menjadi amat penting dalam membantu mereka untuk mengubah citra diri dengan metode hypnosis.

Dalam pelatihan NAQS DNA, semua siswa sudah sejak awal diberikan pemahaman bahwa proses pembelajaran NAQS adalah sebuah evolusi spiritual dan penyempurnaan jiwa, atau secara bahasa  “Psycho Cybernetics ” bisa dikatakan sebagai sebuah perubahan kepribadian manusia dari pribadi manusia biasa menuju pribadi ideal yaitu Manusia Yang Sempurna “Insan Kamil”. Konsep Kepribadian Insan Kamil inilah yang kita jadikan sebagai Model Kepribadian Yang akan kita wujudkan sebagai Citra Diri atau Self Image kita.

Walaupun fakta membuktikan bahwa tiada manusia yang sempurna, ini tidak menjadikan perjalanan ini menjadi sebuah perjalanan yang sia-sia. Sama sekali tidak. Namun ini merupakan sebuah perjalanan yang luar biasa dahsyatnya, karena tiada batas puncak pencapaiannya. Sehingga dalam setiap generasi, manusia dapat berusaha untuk selalu lebih baik dari generasi sebelumnya. Dan dalam setiap fase kehidupannya, terbuka luas sebuah peluang untuk menjadi lebih baik dari fase kehidupan sebelumnya. Atau sebuah peningkatan derajat kemuliaan manusia yang tiada batas [Unlimited ChangeUnlimited Success]. Kenapa tiada batas..?? Karena sifat yang dituju adalah bercermin pada sifat Tuhan Yang Maha Sempurna.

Di alam ini, segala hal berubah, dan tak ada yang tak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Pada masa kita sekarang, perubahan berjalan sangat cepat, bahkan dahsyat dan dramatik. Kita semua, tak bisa tidak, berjalan bersama atau seiring dengan perubahan itu. Untuk mencapai kemajuan, setiap orang harus merencanakan perubahan, dan perubahan itu harus datang dan dimulai dari diri sendiri. Perubahan sejatinya tidak dapat dipaksakan dari luar, tetapi merupakan revolusi kesadaran yang lahir dari dalam. Namun, perubahan yang dikehendaki, yaitu perubahan menuju kemajuan, tidak datang dari langit (given) atau datang secara cuma-cuma (taken for granted). Hal ini, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubah diri mereka sendiri.

IMAJINASI MENCETUSKAN MEKANISME SUKSES ANDA
Banyak diantara kita sering meremehkan imajinasi. Dianggapnya kita seorang pelamun, pengkhayal dan cenderung menjadi tidak realistis. Ternyata, imajinasi Anda begitu penting, sebab dapat mencetuskan mekanisme sukses Anda, mekanisme sangat kreatif dalam diri Anda yang melengkapkan sukses Anda dalam hidup. Bila kita mengacu pada buku “Psycho Cybernetics ” karya Maltz, buku itu akan menuntun kita kepada apa yang disebut “Pikiran Bawah Sadar”.

Pikiran bawah sadar sebenarnya bukan “pikiran”, melainkan mekanisme pelayanan guna mencapai sasaran yang mencakup otak dan sistem saraf yang diperintah oleh pikiran. Pada dasarnya, pikiraan bawah sadar merupakan “mesin” yang berfungsi sebagai sebuah mekanisme pelayanan elektronik ciptaan Tuhan, tetapi lebih dahsyat daripada otak elektronik buatan manusia.

Kerjanya otomatis untuk mencapai sasaran yang Anda tetapkan sendiri. Umpanilah mekanisme ini dengan “sasaran sukses”, dan mekanisme ini pun akan berfungsi sebagai sebuah “mekanisme sukses”. Sebaliknya, umpanilah mekanisme ini dengan “sasaran kegagalan” seperti tidak mungkin, sulit, mustahil, omong kosong, tidak bisa dan unsur unsur negatif lainnya, maka otomatis mekanisme ini akan beroperasi sebagai “mekanisme kegagalan”

Sebagaimana mekanisme pelayanan lainnya, ini pun harus mempunyai sasaran yang didefinisikan secara jelas dan detail. Mekanisme pelayanan yang bekerja secara otomatis ini, berusaha mencapai tujuan yang disodorkan dalam bentuk gambaran mental yang kita ciptakan. Bagaimana menciptakan gambaran mental tersebut. Disinilah imajinasi berperan sangat besar. Gambaran mental diciptakan dengan menggunakan imajinasi. Imajinasi inilah yang memberi kita citra. Imajinasi tidak punya bentuk, namun dapat memberi Anda bentuk. Imajinasi memberi kita sasaran yang kita tuju. Imajinasi mempengaruhi setiap tindakan kita. Kita bertindak atau gagal bertindak, tindakan kita dipacu atau dihentikan karena imajinasi. Jika Anda menggunakan imajinasi secara positif, Anda bisa menjadikan diri Anda sendiri orang yang lebih besar.

INTISARI DARI SEMUA ITU
Pikiran bawah sadar merupakan mekanisme pelayanan otomatis. Beri masukan yang bernuansa sukses pada mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasi merupakan gambaran mental yang akan disasar oleh mekanisme pelayanan tersebut. Imajinasikan secara jelas dan detail apa yang menjadi harapan kita. Ingat, sedapat mungkin imajinasi harus menggambarkan seolah olah hal itu sudah benar-benar terjadi, rasakan nuansanya, bunyinya, teksturnya. Terus ulang pada setiap kesempatan. Metode relaksasi penting dalam proses itu. Jika mengalami kesulitan dalam relaksasi dan fokus, minta bantuan pada seorang praktisi NAQS untuk membantu dalam hal itu. Dan yakinlah, kita bisa mengubah diri kita menjadi lebih baik, lebih produktif, lebih makmur, lebih berkemampuan untuk memberi, karena kita berkelebihan rejeki, lebih sehat dan hidup kita lebih berkualitas dan bahagia dalam arti yang seluas-luasnya.

Rasulullah teladan kita
Rasulullah SAW adalah suri teladan kita. Baginda dijuluki sebagai The Living Quran (Alquran hidup). Dan ini diperkuat oleh pernyataan Aisyah RA, ”Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Alquran.” (HR Abu Dawud dan Muslim).

Allah berfirman :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab [33]: 21).

Pada tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah atau tanggal 20 April 571 Masehi yang lalu telah lahir seorang manusia yang menjadi Rahmatan Lil Alamin dan menyandang derajat keterpujian yang tidak terukur ketinggian dan kesempurnaannya serta kelak membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia. Manusia tersebut adalah Ahmad yang kemudian menyandang nilai-nilai Ke-Muhammad-an yang sangat tinggi sehingga beliau berhak menyandang gelar Muhammad yaitu yang sangat terpuji dan selalu dipuja dan dipuji, yang menjadi Rahmatan Lil Alamin dan Uswatun Hasanah bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta Raya ini.

Kata Muhammad apabila kita renungkan lebih dalam lagi dapat diartikan secara lahiriah maupun secara batiniah, yaitu :

Pertama, Muhammad secara lahiriah adalah menunjuk kepada satu sosok seorang manusia biasa yang mempunyai sifat terpuji dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan seruan atau ajaran Tauhid kepada seluruh umat manusia.

Katakanlah : “sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Maha Esa….” (QS Al Kahfi 18 : 110).

Sebagai manusia biasa, Muhammad merupakan prothotype manusia sempurna yang patut menjadi Uswatun Hasanah bagi seluruh umat manusia. Sebutan “Manusia Sempurna” sering disalahartikan oleh sebagian besar umat Islam, yakni Manusia sempurna adalah sosok manusia yang serba bisa, serba tahu, serba baik dan lain sebagainya. Padahal jika kita kaji dan renungkan kembali hakikat dari istilah “Sempurna” itu, mempunyai unsur keseimbangan, kesepadanan, kesesuaian dan keharmonisan dalam hal apapun. Dalam kajian Tauhid, kesempurnaan yang paling sempurna pada hakikatnya adalah Allah SWT itu sendiri. Apa yang diciptakan Allah di alam semesta ini merupakan ciptaan yang Maha Sempurna dan tidak ada yang sia-sia, sesuai dengan firman-Nya :

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah, sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang adakah kamu melihat sesuatu yang tidak seimbang”?. (QS Al Mulk 67 : 3).

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapa orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka” (QS Shad 38 : 27).

“…Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran 3 : 191).

Berdasarkan firman tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa apa yang terjadi dan apa yang dicipta di alam semesta ini adalah suatu kesempurnaan yang tidak sia-sia, baik sifat maupun bentuknya. Misalnya seperti : baik-buruk, indah-jelek, terpuji-tercela, siang-malam, panas-dingin, panjang-pendek, siang-malam, pria-wanita, besar-kecil dan sebagainya. Jadi suatu kesempurnaan adalah satu keseimbangan antara dua sifat atau unsure yang dikotomis atau bertolak belakang, sebab apabila hanya ada satu sifat saja atau ada baik saja, atau ada siang saja, atau ada dingin saja, hal itu bukanlah suatu yang dapat disebut sempurna.

Dengan dalih bahwa kita tidak akan sanggup mencapai derajat sempurna seperti Nabi Muhammad, banyak umat Islam merasa tidak perlu mencontoh semua apa yang telah diteladani oleh Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra’ dan Mi’raj-nya beliau. Padahal sebagai Guru Besar bidang Tauhid Islam, beliau akan senang apabila seluruh umatnya dapat mencontoh semua teladannya., baik lahir maupun batin, bahkan beliau akan lebih senang lagi apabila ada umatnya yang dapat melebihi beliau.

Di dalam Al Qur’an telah diterangkan bahwa Muhammad SAW adalah contoh yang paling baik bagi umat manusia yang menghendaki perjumpaan dengan Allah ketika kita masih hidup di atas dunia. Hal ini sesuai dengan firman Allah ;

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan menemui Allah dan Hari Akhir dan mengingat Allah sebanyak-banyak” (QS Al Ahzab 33 : 21).

Sebagian ahli tafsir, banyak yang menterjemahkan ayat tersebut dengan iftiro atau menambah-nambahkan ayat tersebut dengan kata “mengharapkan rahmat Allah”, padahal bunyi sebenarnya adalah “Laqod kaana lakum fii Rasulillahi uswatu hasanatun liman kaana yaarjullohu walyaumil akhirawadzakarooloha kasyiron”.

Dalam ayat tersebut terdapat kata “yarjulloha” yang berarti mengharap Allah. Jadi bukan mengharapkan rahmat Allah atau mengharapkan ridha Allah, atau mengharapkan pahala Allah, atau mengharapkan rezeki Allah, tetapi yang benar adalah mengharapkan Allah semata. Bahkan kalau boleh dipertegas lagi ayat tersebut bermakna : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang paling baik bagi kamu, yaitu bagi orang yang mengharapkan menemui Allah dan hari akhir dan banyak mengingat Allah”. Berdasarkan ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah adalah contoh yang paling baik bagi umat manusia yang ingin mengharapkan bertemu dengan Allah di dunia ini, dan juga bertemu dengan hari akhir, agar kita dapat mengingat Allah sebanyak-banyaknya. Sebab mustahil kita dapat mengingat Allah apabila kita belum pernah bertemu dan melihat Allah.

Kedua, Muhammad secara batiniah adalah suatu anasir Yang Bersifat Terpuji, yang telah dimiliki oleh setiap manusia tanpa kecuali. Tetapi yang sangat disayangkan adalah bahwa tidak semua umat manusia yang menyadari keberadaan anasir tersebut, apalagi menumbuhkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga tidaklah mengherankan apabila banyak orang yang mengaku umat Muhammad atau umat yang sangat terpuji, justru banyak melakukan perbuatan tercela. Hal ini diakibatkan karena mereka belum dapat menyerap Muhammad dalam arti nilai-nilai keterpujian, di setiap aktivitas hidupnya dalam bermasyarakat.

Padahal setiap harinya mereka selalu mengatakan : “Aku telah menyaksikan bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan aku telah menyaksikan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah”. Kalimat Syahadat tersebut mempunyai makna yang sangat dalam sekali, yaitu saksinya seorang pesaksi yang menyaksikan kepada siapa dia bersaksi. Secara hakikat, makna simbolis dari “wa asyhadu an la Muhammad Rasulullah” adalah sebuah pengakuan bahwa setiap diri telah ditempati oleh anasir Terpuji yaitu Nur Muhammad, yang harus diimani dan diikuti sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an dan juga sabda Nabi Muhammad SAW :

“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam dirimu ada Rasulullah …” (QS Al Hujurot 49 : 7).

Katakanlah : “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu” QS Ali Imran 3 : 31).

“Muhammad itu sekali-kalilah bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup Nabi-Nabi. Dan sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segalanya” (QS Al Ahzab 33 : 40).

“Orang-orang yang telah kami beri Al Kitab, mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahuinya” (QS Al Baqarah 2 : 146).

“Ana ahmad bi la mim, wa ana ‘arabbi bi la ‘ain, wa man roaini, innaroaitul haq” Aku ahmad tanpa huruf mim dan aku adalah ‘arabbi tanpa huruf ‘ain, barang siapa melihat aku, sesungguhnya telah melihat Sang Maha Benar” (HR Bukhari Muslim).

“Yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT adalah Cahaya-ku, wahai Jabir (HR Ibnu jabir).

Referensi : NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI USWATUN HASANAH BAGI ORANG YANG INGIN MENEMUI ALLAH

PELAJARAN SELANJUTNYA KLIK..

Aktivasi Mata Ketiga Gratis…Tis…

NAQS DNA INSITUTE, Mata ketiga diasosiasikan dengan chakra Ajna yang terletak pada kening, sedikit diatas pertengahan kedua alis mata. Ajna juga dekat asosiasinya dengan kelenjar pineal/pineal gland yang sering disebut sebagai mata ketiga yang sebenarnya.

Filosofer perancis Rene Descartes mempercayai bahwa pineal gland ini merupakan “the Seat of the soul” (tempat duduknya jiwa) dimana koneksi pikiran dan tubuh dapat bertemu.

Kelenjar yang berukuran sebesar biji kacang ini biasanya tidak/kurang aktif bagi majoritas orang tetapi latihan di bawah nanti bila dilakukan dengan benar akan dapat membangunkan dan menstimulasinya sehingga menjadi lebih aktif.

Fungsi Mata ketiga:

  • melihat energi
  • melihat alam halus/dimensi yang lebih tinggi
  • melihat tembus pandang
  • Pusat Intuisi

Setelah terbuka, mata ketiga mulai mengalami pertumbuhan hingga mencapai sempurna. Kecepatan pertumbuhan itu sendiri pada masing – masing orang tidak sama. Banyak faktor yang mempengaruhinya.

Ilmuwan “Menemukan Kembali” Mata Ketiga
Pentingnya mata ketiga yang dikenal juga sebagai mata kebijaksanan, telah diketahui oleh para pencari Kebenaran dan praktisi rohani selama berabad-abad, namun baru-baru ini keberadaannya baru diakui oleh ilmu pengetahuan modern. Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh orang Rusia baru-baru ini, negatif (film) yang diletakkan di dalam sebuah amplop yang tidak tembus cahaya mulai berkembang menjadi gambar foto setelah diletakkan di atas dahi seseorang. Menurut peneliti utama riset ini, Vitaly Pravdivstev, “Pengujian ini mengungkapkan bahwa orang-orang tertentu sanggup memancarkan apa yang disebut “gambaran otak” dari suatu tempat di dalam dahi.”

Pravdivstev terus menunjukkan hubungan antara kemampuan ini dengan pusat otak yang dikenal sebagai mata ketiga. Ia menyatakan, “Tradisi orang Asia kuno dapat membuktikan perkiraan kita: Mereka mengatakan bahwa radiasi datang dari pusat energi manusia. Ilmu pengetahuan esoterik menyebut pusat ini sebagai mata ketiga.”

Demikian juga, keberadaan mata ketiga pada hewan-hewan tertentu telah dibuktikan di bidang zoologi. Banyak reptil dan burung memiliki mata ketiga yang berhubungan dengan kelenjar pineal. Mata ini tidak melihat dengan cara yang sama seperti mata fisik, tetapi mata ini dapat merasakan cahaya dan panas. Selain itu, kelenjar pineal manusia telah terbukti memiliki penerima cahaya dan memproduksi melatonin, suatu zat yang pelepasannya ditentukan oleh sejumlah cahaya yang diterima tubuh (lihat majalah Berita # 133,“The Pineal Gland and Melatonin (Kelenjar Pineal dan Melatonin)”.

Namun, ilmuwan umumnya meremehkan pentingnya fungsi kelenjar pineal dalam tubuh manusia. Meskipun sama dengan mata ketiga dari hewan-hewan tertentu, manusia tidak menggunakan kelenjar tersebut untuk merasakan cahaya secara langsung. Penemuan baru-baru ini menunjukkan bahwa mata fisik juga dapat memproduksi melatonin sehingga membuat peran kelenjar pineal semakin diabaikan. Akhirnya, tidak seperti pada hewan, mata ketiga manusia terpendam di dalam otak dan perbedaan tempat ini dapat membuat keberadaan kelenjar pineal manusia bahkan semakin kurang penting. Dalam istilah evolusi, kelenjar tersebut kelihatannya lambat laun menghilang daripada digunakan untuk fungsi vital.

Namun, penemuan yang dilakukan oleh Vitaly Pravdivstev yang dibahas di atas mungkin mendorong ilmu pengetahuan modern untuk menerima pandangan baru pada topik tersebut. Kemampuan untuk memproyeksikan gambar di foto telah menunjukkan bahwa organ ini sebenarnya dapat “melihat” sendiri dan bekerja melampaui tingkat keberadaan fisik. Kebanyakan dari mata ketiga mungkin berada dalam keadaan yang tidak aktif. Alasannya mungkin berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan. Kelenjar pineal mungkin hanya butuh semacam pembangkitan yang Guru sebut sebagai “berhubungan kembali dengan Tuhan“ untuk mendapatkan perannya yang benar.

Pengarang lain, G de Puruker, seorang teosofis, pada tahun 1920 menulis tentang kelenjar pineal dan evolusi manusia dilihat dari sudut pandang rohani:

Bahkan saat ini, kelenjar pineal merupakan sumber dari kesadaran intuisi. Pada saat kita mempunyai firasat, kelenjar ini bergetar dengan perlahan; ketika kita mempunyai inspirasi atau kilasan pemahaman intuisi, ia bergetar lebih keras. Namun demikian, mata kebijaksanaan sangat sulit digunakan, terutama karena bekerjanya kedua mata fisik kita yang menghambatnya. Seiring dengan berlalunya waktu, kedua mata akan tumbuh dengan perlahan dan bekerja semakin sempurna, namun perannya nanti akan berkurang, dan “mata pertama“ akan kembali berperan sebagaimana mestinya.

Mungkin keterangan Puruker tentang “mata pertama“ dapat menjadi tanda penting untuk mengenali Zaman Keemasan. Jika demikian, penelitian Pravdivstev dapat melambangkan pengesahan ilmu pengetahuan tentang pentingnya mata kebijaksanaan. Seperti yang dikatakan Guru, mata kebijaksanaan adalah titik dimana kita “pergi“ berhubungan kembali dengan Tuhan di dalam. Pada dasawarsa mendatang, kita semua harus lebih menghargai pentingnya hubungan kita dengan Tuhan. [MK3]

Aktivasi Mata Ketiga

Bukan cuma ring back tone aja yang perlu diaktifkan, tapi mata ketiga kita juga sangat perlu di aktifkan. Semua orang tanpa kecuali punya mata ketiga. Sayangkan kalo nggak di pakai. Gunanya apa ? Sama seperti fungsi mata pada umumnya. Tapi mata yang ini untuk “melihat” hal-hal yang nggak bisa dilihat mata biasa. Gaib gitu ? Ini nggak melulu soal mistik tapi berguna untuk memperbaiki kualitas hidup kita secara global.

Mau tau cara mengaktifkannya? Yang pasti bukan dengan cara kirim sms ke operator hape. he..he..he…

Mata ketiga sendiri seperti fungsi utama mata memang di pergunakan untuk “melihat”.
Hanya hal-hal yang dilihat adalah kasat mata, yang nggak bisa dilihat mata biasa.
Mata biasa mempunyai kemampuan yang terbatas. Hanya bisa melihat bentuk-bentuk dalam dimensi tiga. Benda-benda yang bergetar pada frekwensi rendah. Sedangkan banyak benda-benda atau makhluk (entitas) yang bergetar pada frekwensi yang sangat cepat yang nggak bisa dilihat mata. Biasanya bagi yang terbiasa berpikir memakai logika saja apa yang bisa di lihat itulah yang di anggap kenyataan. Padahal justru hal-hal yang nggak bisa dilihat mempunyai energi lebih besar dan lebih besar pengaruhnya dalam hidup kita.

Contoh mudahnya adalah dengan memperhatikan baling-baling kipas angin. saat baling-balingnya berputar dengan kecepatan rendah kita masih bisa melihatnya. Tapi energi kinetik (angin) yang dihasilkan nggak besar. Lalu saat kecepatan berputarnya ditambah,baling-baling itu seolah menghilang tak terlihat. Tapi energi yang dihasilkan jauh lebih besar. Begitu juga fenomena yang ada di alam. Semua yang bergetar lebih cepat akan sulit terlihat tapi menghasilakan energi yang lebih besar.

Mungkin yang terlihat oleh mata ketiga bukan secara gamblang. Tapi melalui simbol-simbol. Atau lewat mimpi, firasat, intuisi, kejadian-kejadian atau situasi tertentu. Tapi bagi yang sudah terbiasa, hal-hal tersebut bisa ditangkap, diartikan sehingga bisa dipergunakan untuk mengambil keputusan yang tepat atau menghindari bahaya yang akan datang.

Secara medis kelenjar Pituitary juga mempunyai fungsi lain yaitu memproduksi HGH (human growth hormone). Yaitu hormon pertumbuhan dalam tubuh manusia yang diantaranya bertugas untuk membuat tulang lebih kuat,menumbuhkan rambut,merangsang kekebalan tubuh,memperbaiki daya penglihatan,memberikan perasaan nyaman, memperbaiki daya ingat. Dan yang paling penting buat para cewek khususnya, HGH ini bisa membuat kulit lebih halus,sehat dan awet muda.

Nah sekarang saatnya mengaktifkan mata ketiga dan kelenjar pituitary kita. Latihannya sebagai berikut:

  1. Duduk atau bersila nyaman pada asana anda dengan punggung tegak, tenangkan pikiran dan badan dengan baik sebelum menuju ke langkah selanjutnya.
  2. Dengan kedua tangan di letakkan pada paha dan posisinya terbuka menghadap keatas. Atau bagi yang nyaman duduk bersimpuh juga nggak masalah. Posisi tulang punggung harus tegak. Pundak dibuat rileks. Bernafaslah dengan rileks.
  3. Selanjutnya dalam imajinasi kamu, tentukan satu titik diantara kedua alis mata.
  4. Bila sudah berhasil “melihat” titik itu sekarang masih dalam imajinasi kamu “bernafaslah” melalui titik itu. Maksudnya seolah-olah kamu menarik dan menghembuskan nafas melalui titik itu dan bukannya melalui hidung. 
  5. Pertahankan gambaran ini selama mungkin. Bila pikiran kita melantur atau tiba-tiba masuk gambaran pikiran lain. Perlahan-lahan secara lembut kembalikan lagi ke gambaran awal yaitu bernafas melalui titik tersebut. Hal tersebut merupakan hal yang normal jadi nggak perlu khawatir.

Biasanya sensasi-sensasi yang dirasakan adalah denyutan yang cukup keras atau adanya rasa hangat pada titik tersebut. Sensasi yang dirasakan setiap orang akan berbeda-beda. Tidak hal yang baku dalam masalah ini. Bagi yang tidak atau belum merasakan apapun nggak usah kecewa. Karena ini cuma masalah kepekaan individu.

Semakin sering latihan ini dilakukan akan semakin menambah kepekaan dan yang terpenting menstimulasi kelenjar pituitary dan mata ketiga kita. Hingga bisa berfungsi maksimal. Tidak ada aturan waktu yang baku kapan harus dilakukan. Bisa dilakukan kapan saja. Hanya memang baiknya dilakukan di tempat tertutup agar tidak terganggu orang lain.

Setelah sekitar 10-20 menit melakukan latihan, bisa ditutup dengan doa menurut kepercayaan masing-masing.

Efek samping yang diketahui:
Kemungkinan sakit kepala, migraine, panas dingin, sakit ringan yang disebabkan oleh proses adaptasi energi tubuh terhadap pola energi baru. Efek ini dapat terjadi dan juga tidak sama sekali tergantung dari tingkat keaktifan pineal gland anda. Bila terjadi efek samping biasanya hanya akan terasa berlangsung selama hanya berapa waktu, sejam, sehari atau dua hari. Bila berkelanjutan lebih dari 5 hari – seminggu maka dibutuhkan bantuan meditasi untuk menstabilkan arus energi chi tubuh.

Faktor yang menghambat terbuka dan berfungsinya mata ketiga:

  1. Hambatan mental
  2. Trauma
  3. Aura keinginan yang terlalu kuat melihat untuk menggunakan mata ketiga. Oleh karena itu jangan gunakan ambisi atau memaksakan diri yang bisa berakibat terjadinya korslet di otak anda alias terjadi gangguan syaraf alias Gila, santai dan rileks saja. Yang penting niat dan latihan rutin.

Nb.

  1. Bagi yang menjalankan latihan di atas, Resiko ditanggung sendiri-sendiri ya…. Kalau mau dibimbing secara khusus, ya wajib datang ke tempat pelatihan. he..he…he….
  2. Soal mata ke-3, Intuisi, Indra ke-enam, dll. jadilah diri sendiri saja…. tidak usah membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain….. Gunakan metode yg paling pas untuk diri sendiri…. Karena apapun sinyal yang kita terima itu sifatnya pribadi…. bahasa simbolik yg disesuaikan dengan kosa kata dan belief system kita…..
  3. Jangan punya fantasi dan imajinasi yang berlebihan, terima saja apapun intuisi, firasat, dan sinyal yang anda terima. Melihat aura ataupun melihat makhluk halus semacam jin, dll. bukanlah satu-satunya pertanda keberhasilan anda. karena tiap orang potensi elemen atau unsur (Air, Api, Udara, & Tanah) di dalam dirinya tidak sama, jadi bagi yang dominan unsur Api mungkin hanya mampu merasakan dengan “RASA” dan baru melihat entitas energi melalui mimpi. Dan itupun artinya anda telah berhasil. Jadi jangan terjebak pada cerita keberhasilan orang lain yang hanya akan mengecilkan motivasi anda. Tetaplah berlatih memurnikan diri, berkultivasi. Dan Terimalah Anugerah yang anda terima dan syukurilah.
Tekhnologi Brainwave Aktivasi Mata Ketiga (PINEAL GLAND GOUP ACTIVATION)
listen with headphones (highly recommended):
http://www.4shared.com/embed/801770995/c816915d

PELAJARAN SELANJUTNYA HORMON MATA KE TIGA KLIK

Kategori:Indera Ke_Enam

Menghadapi Rasa Takut

Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatih…..
Sahabat, Katakan pada hatimu, rasa takut akan penderitaan justru lebih menyiksa daripada penderitaan itu sendiri. Dan tak ada hati yang menderita saat mengejar impian-impiannya dengan ikhlas, sebab setiap detik pencarian itu bisa diibaratkan pertemuan kembali dengan Tuhan dan keabadian.

Jika keinginan atau mimpi-mimpi itu adalah sumber penderitaan, maka ingatlah bahwa ketidakinginan juga adalah bentuk keinginan yang lain. Ingin dan tidak ingin akan sama-sama menghadapi penderitaan. Sebagaimana batu dan butir pasir yang sama-sama tenggelam di dalam air. Lantas, mengapa tidak kita buat saja keinginan-keinginan, mimpi-mimpi, dan berusaha untuk mewujudkannya? Meskipun harus melalui penderitaan-penderitaan. Sederhana sajalah, nikmati saja suka & duka itu… rasa lelah dalam mencapai mimpi-mimpi indah itu sebenarnya adalah manis bila diterima dengan sabar & ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda :

  • Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
  • Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
  • Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani)
  • Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)

Rasa Takut

“Lakukan apa yang paling Anda takuti dan rasa takut pun pasti akan berakhir.”
—Mark Twain

Ketakutan nampaknya sudah menjadi bagian dari perilaku sebagian besar dari kita: takut gagal, takut ditolak, takut diledek, takut miskin. Bentuk-bentuk ketakutan ini pada akhirnya menyebabkan penyakit mental seperti kekhawatiran, kecemasan, stress, kesedihan dan sebagainya akibat adanya anggapan bahwa masa depan akan lebih buruk dari apa yang dialami sekarang.

Ada seorang samanera cilik yang hampir terlarut oleh rasa takut, namanya si Belalang Kecil. Suatu hari, gurunya yang buta mengajak si belalng kecil ke ruangan di belakang biara, yang biasanya terkunci. Di dalam ruangan itu terdapat kolam selebar enam meter, dengan sebuah papan sempit sebagai jembatan yang menghubungkan sisi yang satu dengan sisi seberangnya. Sang guru memperingati si Belalang Kecil untuk tidak dekat-dekat dengan pinggir kolam, karena kolam itu bukan berisi air, melainkan berisi larutan asam yang sangat pekat.

“Tujuh hari lagi,” Si Belalang Kecil diberi tahu, “kamu akan diuji! Kamu harus berjalan menyeberangi kolam asam ini dengan menjaga keseimbangan di atas papan kayu yang sempit itu. Tetapi hati-hati! Kamu lihat kan tulang belulang di dasar kolam itu?”

Si Belalang Kecil melongok was-was dari pinggir kolam, dan melihat banyaknya tulang belulang di dasar kolam itu.

“Itu dulunya tulang samanera muda seperti kamu!”

Sang guru lantas mengajak si belalng kecil keluar dari ruangan yang mengerikan itu, menuju halaman biara yang diterangi sinar mentari. Di sana, beberapa biksu senior telah memasang papan kayu dengan ukuran yang hampir sama dengan yang ada di kolam airan asam, hanya saja, yang ini ditaruh di atas tanah dengan disanggah oleh tumpukan dua batu bata. Selama tujuh hari berikutnya Si Belalang Kecil dibebaskan dari tugasnya-tugasnya untuj berlatih keseimbangan di atas papan itu.

Itu mudah. Dalam beberapa hari saja dia dapat berjalan dengan keseimbangan sempurna, dengan mata tertutup sekalipun, menyeberangi papan di halaman biara. Dan tibalah harinya ujian.

Si Belalang Kecil dibawa gurunya menuju ke ruangan dengan kolam asam. Tulang belulang para samanera yang jatuh tampak putih berkilauan dari dasar kolam. Si belalsng kecil naik ke ujung papan dan menoleh ke arah gurunya. “Jalan!” perintah sang guru.

Papan di atas kolam asam itu ternyata lebih sempit dari papan di halaman kuil. Si Belalang Kecil mulai melangkah , tetapi langkahnya goyah; dia mulai bergoyang-goyang. Bahkan belum setengah jalan dia makin terhuyung-huyung. Kelihatannya dia akan segera tercebur ke larutan asam. Si Belalang Kecil mulai kehilangan rasa percaya dirinya. Dia melangkah dengan gemetar, lalu oleng….., dia jatuh!

Guru tua yang buta tertawa terbahak-bahak ketika mendengar suara Si Belalang Kecil tercebur ke kolam. Itu bukan asam, itu cuma air. Tulang belulang tua itu telah ditaruh di dalam kolam sebagai “tipuan khusus”. Mereka telah mengakali Si Belalang Kecil.

“Apa yang membuatmu terjatuh?” tanya sang guru dengan serius. “Rasa takutlah yang menjatuhkanmu, Belalang Kecil, hanya rasa takut….”

Sahabat, ada dua macam ketakutan. Yaitu :

  1. Takut Alamiah.
  2. Takut Yang dibuat-buat.

Takut alamiah bisa dikatakan takut yang didasari oleh insting kita sebagai makhluk hidup. Takut adalah mekanisme alamiah yang diberikan Tuhan kepada kita. Tujuannya adalah, agar kita menjadi berhati-hati, dan karena itu jadi selamat. Misalnya ketika kita menyeberang jalan, kita akan tengok kiri tengok kanan untuk memastikan kita tidak tertabrak. Takut alamiah ini yang menjadi basic survival nenek moyang kita dulu dari zaman homo sapiens karena kalau tidak kita sudah punah sejak dulu kala. Takut alamiah ini berdasarkan fakta. Jadi ada parameter yang jelas kenapa kita takut sehingga kita mengantisipasinya dengan tindakan.

Tipe takut yang kedua adalah takut yang berdasarkan fiksi – bukan kenyataan. Tipe takut yang ini menyebabkan kekhawatiran, kecemasan dan stress padahal semuanya hanyalah anggapan yang tidak didukung fakta-fakta nyata. Misalnya seseorang yang takut bicara di depan umum beranggapan bahwa orang-orang akan mencemoohnya padahal belum tentu hal itu terjadi. Orang ini akhirnya memilih untuk diam saja sekedar mencari aman.

Sebenarnya yang kita takutkan seringkali bukan sesuatu yang langsung dihadapi, tapi konsekuensi lanjut dari sesuatu itu. Misalnya, takut hujan. Maksud sesungguhnya adalah takut menjadi basah sehingga jadi malu kepada orang lain, atau jadi sakit. Nah, bila konsekuensi ini tidak lagi menakutkan buat kita (misalnya yakin tidak akan jadi sakit, atau niat sudah pulang dari kantor), maka sesuatu itu juga menjadi tidak lagi menakutkan.

Di tulisan ini saya akan membahas lebih detil tentang tipe takut yang kedua dan bagaimana cara mengatasinya.

Asal Usul Takut
Takut yang sifatnya mental disebabkan karena kita punya standar, aturan, atau keyakinan yang harus dipenuhi, kalau tidak kita akan merasa gagal. Standar, aturan atau keyakinan ini biasanya timbul melalui pergaulan kita di lingkungan keluarga, teman, dan pekerjaan. Seolah-olah kita harus memenuhi tuntutan mereka dan beban ini membuat kita khawatir apabila kita gagal memenuhinya.

Contoh-contoh Standart Yang membebani diri sendiri :
“Saya harus sempurna”
“Saya harus jadi nomor satu”
“Saya harus berhasil supaya orang-orang mengagumi saya”
“Kegagalan adalah akhir segalanya”
“Saya akan dihukum kalau saya gagal”
“Saya harus menjaga citra diri”
“Pandangan orang tentang saya harus selalu baik”

Masih Banyak lagi contohnya mulai dari takut gagal ujian, takut melajang terus, takut dijauhi teman, dsb. Padahal it’s OK untuk gagal ujian yang penting kita berusaha dengan belajar. It’s OK untuk tidak menikah sebelum kita memperoleh pasangan yang tepat (daripada menikah dipaksakan tapi akhirnya berantakan). It’s OK juga dijauhi teman selama kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan.

Ironisnya, ketakutan yang cuma anggapan ini bisa menjadi kenyataan ketika kita memikirkannya terus menerus. Ingat, pikiran kita bekerja sesuai dengan fokus kita. Apabila kita fokus kepada kekhawatiran maka cepat atau lambat apa yang kita takutkan akan terjadi.

Mengatasi Rasa Takut
Pertama, ubah fokus Anda dari takut menjadi cinta, dari khawatir menjadi optimis. Sadari bahwa takut tidak lebih dari sekedar ilusi yang belum tentu terjadi. Cintai apa saja yang Anda lakukan sepenuh hati. Abaikan kekhawatiran dan hilangkan standar, aturan, atau keyakinan yang dibuat oleh orang lain karena hanya diri Andalah yang mengetahui apa yang terbaik bagi Anda.

Kedua, bangun komunikasi dengan diri Anda sendiri. Tanyakan kepada diri Anda tiap kali Anda merasa khawatir, ”Apakah kekhawatiran ini membawa kebaikan atau menyakiti diri saya?”. Katakan kepada diri Anda bahwa Anda mencintai diri Anda apa adanya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menentukan kebahagiaan Anda kecuali diri Anda sendiri. Bukan orang tua, bukan bos, bukan juga pasangan Anda.

Yang terakhir adalah berlatihlah untuk berhenti berpikir tentang masa depan dan habiskan waktu Anda sebanyak mungkin di masa kini. Artinya your mind and body selalu sinkron, bukannya badan disini tapi pikiran melayang kemana-mana. Kekhawatiran, kecemasan, pesimis hanya terjadi karena kita terlalu memikirkan masa depan. Dengan kita fokus ke masa sekarang kita menjadi lebih punya energi dan power untuk memperoleh kebahagiaan sekarang, bukan nanti, tapi sekarang dan disini….

Rasa takut itu rahmat, yang mengeluarkan semua kemampuan. Takut, sejatinya, merupakan bayangan cermin dari berani. Takut mendorong kita untuk berusaha bertahan. Tanpa rasa takut, saya kira tidak akan pernah ada upaya untuk survive dalam hidup ini, yang pada gilirannya akan mendayai kita untuk melahirkan gagasan-gagasan yang kreatif dan inovatif.

Takut itu adalah rahmat yang memaksimalkan kekuatan. Tuhan itu tidak akan memberikan masalah, kecuali kita mampu untuk menyelesaikannya; sehingga sebetulnya kita akan mampu menyelesaikan semua masalah.

“Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda takuti”

“Apa yang Anda takutkan untuk dikerjakan adalah indikator yang jelas mengenai apa yang harus Anda kerjakan berikutnya”

“Keberanian bukanlah tanpa ketidakhadiran ketakutan, tetapi lebih merupakan suatu keputusan bahwa ada yang lebih penting dari ketakutan itu sendiri”

SIKLUS RASA TAKUT

Itulah siklus ketakutan. Biasanya pas kita mau mulai sesuatu atau disuruh sesuatu, kita sudah takut duluan dan bilang gak bisa. Dan tidak pernah mau Mencoba. Nah dari situlah kita tidak pernah melakukan sesuatu yang baru, yang kita anggap gak bisa. Padahal belum saja di coba.

Setelah kita tidak melakukan sesuatu, maka kita tidak akan mendapatkan pengalaman dari sesuatu tersebut. Padahal kita sendiri tau, kalau pengalaman itu guru terbaik. Dan ketika kita tidak mempunyai pengalaman, maka kita tidak akan punya kemampuan. Dan saat kita tidak punya kemampuan, maka kita akan terus merasa takut. Begitu seterusnya…

Rasa takut memang selalu pasti ada dalam diri manusia, Tuhan yang memberikan rasa takut kepada mahkluk hidup selain manusia yaitu hewan, rasa takut diciptakan agar kita bisa menjaga diri dari hal-hal negatif yang dapat merugikan kita. Namun, kita sebagai manusia dianugerahkan akal dan pikiran, hendaknya menempatkan rasa takut itu pada porsinya. Jangan menjadikan rasa takut itu sebagai penghalang kita untuk maju.

Jika kita tidak bisa menghadapi rasa takut, apa bedanya kita sama hewan yang ketika takut langsung lari begitu saja, hadapi dan majulah!! Tuhan tidak pernah memberikan kita cobaan melebihi dari kesanggupan kita. Dan Tuhan selalu memberikan ujian dan cobaan kepada kita agar kita bisa lebih maju.

Sekarang saatnya kita keluar dari siklus ketakutan itu dan mulai bergerak.
Jangan Takut Salah, Mari Belajar Dari Kesalahan.

Belajar Filosofi Aikido

Seni bela diri jepang ,yang meminjam tenaga penyerang(uke) untuk digunakan oleh korban (nange). Prinsip aikido dari asal katanya adalah (Ai) keselarasan ,(Ki)Pusat kehidupan dan (DO) pusat keseimbangan.Aikido adalah beladiri cinta kasih ,karena selain pada teknik aikido tidak diajarkan teknik menyerang dan lebih condong lebih defensive, seni bela diri yang didirikan oleh Morehei Ueshiba ini tidak ada hasrat untuk menjatuhkan lawan yang ada hanya kita mencoba untuk megalirkan tenaga uke untuk menyelesaikan teknik, intinya adalah agar uke maupun nange aman.Dalam Aikido dikenal “Aiki”.

Belajar aikido tidak hanya belajar teknik (waza) ,tetapi aikidoka juga harus belajar menguasai emosi, mengontrol energi, sikap kerendahan hati,belajar memahami orang lain, alam semesta dan cinta kasih karena itu adalah hal yang utama dalam memahami jiwa atau spirit dari aikido. Hal yang tidak boleh dilupakan dari belajar aikido adalah aplikasinya, yang harus diterapkan tidak hanya pada saat latihan tetapi dalam kehidupan sehari-hari.

Aikido kaya akan filosofi kehidupan. Jika seseorang mulai mempelajarinya, maka ia akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dan dapat digunakan di dalam kehidupan sehari-hari dan bukan sekedar tehnik belaka.

Aikido mengajarkan bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana seseorang harus menghargai kehidupan dan lain-lain. Aikido bukanlah agama tetapi pendiri Aikido pernah berkata bahwa dengan mempelajari Aikido, maka orang dapat lebih mudah mengerti dan mempelajari apa yang ia temukan dalam agama yang dipelajari. Aikido mengajarkan seseorang agar berjiwa seperti seorang samurai yang menjunjung tinggi kebenaran. Jiwa ini terefleksikan pada hakama (celana khas Jepang) yang dikenakan oleh praktisi Aikido yang telah tinggi tingkatannya. Pada hakama terdapat 7 butir ajaran samurai yang mewakili 7 pilar “Budo” (Jalan Pedang).

Tujuh ajaran ini meliputi:

  1. Kebenaran dan Kebaikan,
  2. Sikap Hormat dan Kehormatan,
  3. Ketulusan dan Kejujuran,
  4. Loyalitas,
  5. Kesopanan dan Sopan Santun,
  6. Pengetahuan dan Hikmah Kebijaksanaan,
  7. Keberanian.

Jadi praktisi aikido yang telah mengenakan hakama diharapkan mengerti, memahami dan menjalankan dari apa yang dikenakan.

Lebih mendalam lagi, Aikido mengajarkan tentang kehidupan dan bagaimana agar kita dapat menjalaninya secara harmonis. Pendiri Aikido pernah berkata “ Masa katsu Agatsu, Katsu Hayabi” yang berarti “ Kemenangan sejati adalah kemenangan atas diri sendiri; kemenangan sejati adalah kemenangan tanpa pergulatan sedikitpun”. Aikido menganut filosofi “muteki” atau “tidak ada musuh”. Maksudnya musuh terbesar dalam hidup kita adalah mengalahkan diri sendiri, setelah berhasil, maka sebenarnya tidak ada musuh di kehidupan ini. Musuh sebenarnya adalah diri kita sendiri. Agar dapat mencapai hal ini, kita membutuhkan “Makoto” atau “Hati yang bersih”. Dengan hati yang bersih, maka kita dapat melihat/ menilai apa yang ada di hadapan kita dengan lebih jelas, ibarat air danau yang jernih dan tenang, maka permukaannya akan memantulkan refleksi seperti apa adanya.

Ajaran ini sedikit banyak dapat menjelaskan mengapa Aikido tidak ada kompetisi dan bukan bela diri sport. Karena Aikido dimaksudkan bukan untuk mengajarkan menang atau kalah dan sikap sportif tetapi lebih kepada pelajaran untuk pembentukan karakter tiap praktisinya baik dari sisi hati, akhlak, moral, mental dan terakhir, fisik.

Aikido bagi saya, kurang atau lebihnya, adalah seni untuk memahami entitas energi. Energi bisa terdapat dalam unit apapun di alam dan kehidupan sehari-hari. Makhluk hidup, benda, mesin. Bahkan sesuatu yang bersifat mental; emosi, perasaan, kekuatan politik, perjanjian, hukum, norma, budaya, seni.

Dalam konteks fisik, dojo, latihan, praktik; aikido adalah seni memahami kekuatan energi penyerang, yakni tentang dari mana kekuatan dibangkitkan, disalurkan melalui mekanisme tubuh penyerang, lalu disampaikan kepada target serangan. Secara prinsipil; serangan adalah perpindahan energi yang disalurkan ke target perpindahan energi; dengan tujuan negatif. Energi bisa berpindah tempat melaui mekanisme biologis dari tubuh dan anggota tubuh pemilik energi; penyerang. Energi serangan lalu menemui titik kontak fisik dengan target serangan; lalu terjadi tubrukan energi. Akibat dari tubrukan energi adalah kerusakan, dari skala terkecil hingga terbesar; dari sekedar cidera ringan hingga kematian.

Bertahun-tahun, atau bahkan berpuluh tahun, praktisi aikido secara tehnik berlatih untuk memahami hal tersebut. Sebagian berkutat pada “bentuk” tehnik, sebagian lebih maju mengekplorasi “konsep” dan “strategi”, sebagian kecil mencapai tahap “pemecahan masalah” dengan cara “yang lebih baik” dan manusiawi.

Secara konsep dan strategi, bela diri aikido terbagi menjadi tiga bagian. Bertemu kontak dengan energi serangan, meruntuhkan keseimbangan, dan akhirnya melakukan tehnik bela diri. Konsep dan strategi ini tentu ditopang oleh pondasi tehnis lain yang sangat penting. Seperti kuda-kuda, jarak, kewaspadaan, gerak dasar, jurus dasar, dan lain-lain.

Ketika seorang praktisi telah begitu “maju” dalam hal teknis, dimana bela diri aikido adalah semudah hatinya berkehendak, maka akhirnya, aikido adalah masalah hati. Lalu tiba-tiba energi utama pembelaan diri adalah kondisi hati; kondisi batin. Terbukalah suatu tabir bahwa penyerangan bermula dari hati, maka pembelaan diri juga seyogyanya adalah dari hati. Dari pemahaman energi secara fisik, beralih menjadi pemahaman energi secara mental; atau bahkan secara metafisika.

Seorang praktisi lalu menjadi orang yang lebih “bijaksana” dibanding sekian puluh tahun yang lalu ketika ia baru saja mengenal aikido. Dari si muda yang hatinya penuh terisi dengan ambisi akan kekuatan dan penaklukan, hingga menjadi si renta “sakti” yang hatinya penuh mahfum, dengan segalanya telah digenggam di tangan. Lalu, si praktisi, betapapun tinggi gunung telah di dakinya, betapapun jalan panjang telah dilewatinya melebihi siapapun, meninggal.

Selebihnya, siapa yang tahu. Karena alam sesudah kematian bukanlah jangkauan aikido.

Aikido – jalan keselarasan: dari tiada, menjadi ada, lalu tiada kembali….

Maka akhirnya, keselarasan sejati adalah milik Sang Pencipta.
Ketika Sang Pencipta Berkata kepada ciptaan: “Datanglah kepada Ku, dengan sukarela atau terpaksa.”
Maka jawaban seluruh semesta adalah: “Kami datang dengan suka rela ya Tuhanku.”

Referensi :
[INDONESIA AIKIKAI]
Aiki Kenkyu Bogor

Kategori:Sistem Energi

Mekanisme Kegagalan

Setiap orang mempunyai mekanisme sukses dan gagal. Mekanisme kegagalan bekerja secara otomatis, tetapi mekanisme kesuksesan tidak bisa diaktifkan kecuali degan memperjuangkan tujuan hidup yang jelas.

“Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”
(QS-4:79)

“Kegagalan adalah pencapaian, hasil dari seperangkat kompetensi yang kita latih setiap hari.”
(Ikhwan Sopa)

Kita sering sekali sulit menerima kegagalan. Kita sedih jika kita gagal. Biasanya, kita langsung mencari “sesuatu” atau “seseorang” untuk disalahkan. Pada akhirnya, telunjuk yang menuding itu akan mengarah ke diri kita sendiri. Kegagalan sering membuat kita frustrasi.

Setiap kegagalan, adalah sebuah hasil pencapaian, dari serangkaian proses yang kita bangun sendiri. Kita membangun semua proses itu, dengan mengerahkan segala keahlian yang kita sendiri tidak menyadarinya. Keahlian itu, adalah keahlian untuk menjadi gagal.

Di satu sisi,

“Gagal hanya ada jika kita berhenti.”

Di sisi yang lain,

“Insanity is doing the same thing over and over again and expecting different results.”
Albert Einsten

Maka mengulangi lagi dan lagi, dengan hanya sekedar mengulangi saja, sama artinya dengan mengeksekusi kembali segala keahlian dan kemampuan kita untuk mencapai hasil yang sama, yaitu kegagalan. Kita perlu merubah keahlian dan kemampuan ini.

Kita sering tak menyadari, manakala kita terjebak pada fenomena “Self Fulfilling Prophecy” alias prediksi yang terpenuhi dengan sendirinya.

Di sisi yang baik, kita mengenal “pygmalion effect” atau “rosenthal effect”, di mana sebentuk pujian, semakin menguatkan perilaku yang dipuji. 

Kita juga mengenal “placebo effect”, di mana suatu masukan, menjadi kebenaran karena pengaruh keyakinan dan kepercayaan.

Di sisi yang buruk, terjadi pula proses yang sama. Di antaranya, ya “self fulfilling prophecy” itu tadi, yang dalam hal ini adalah prediksi buruk yang menjadi kenyataan.

“Waduh… bakal gagal neh.”
“Alah… saya mah emang nggak becus.”
“Aku ini emang nggak cocok jadi pengusaha.”

Dalam berbagai literatur, ungkapan-ungkapan di atas dianggap mencerminkan sebentuk “cetak biru” bagi pribadi. Menunjukkan sebentuk cara pandang tentang diri sendiri. Ketika cara pandang ini telah diterima sebagai keyakinan, karena terus-menerus disuntikkan ke dalam pikiran, ia akan merembes menjadi “cetak biru” yang dianggap benar.

Cetak biru ini, oleh para pakar sering disebut sebagai “self image”. Mereka meyakini, bahwa setiap orang, dengan apapun yang menjadi sikap, perilaku, dan keputusannya, tak akan bergerak jauh dari “cetak biru” ini.

Sejak ia dianggap benar, maka segala sikap dan perilaku, akan bergerak berdasarkan inspirasi itu. Kita tak boleh lupa, bahwa kita adalah makhluk inspirasi dan makhluk aspirasi. Kita selalu cenderung mengambil referensi dari dalam diri sendiri – sekalipun itu adalah hasil cetakan dari luar diri, untuk kemudian mengejawantahkannya keluar, ke dalam kehidupan pribadi.

“Self  fulfilling prophecy” bekerja dengan “positive feedback”, yaitu bentuk respon ke dalam diri sendiri, di mana respon itu akan menyediakan umpan balik, bagaimanapun status dari suatu keadaan, baik benar maupun salah.

Saya jadi ingat, di dunia auditing dan akuntansi ada model konfirmasi positif dan konfirmasi negatif (saya seorang akuntan – register D-16804). Konfirmasi positif adalah sebentuk konfirmasi yang disampaikan, baik ada atau tidak ada penyimpangan. Konfirmasi negatif adalah sebentuk konfirmasi yang disampaikan, hanya jika ada ketidakcocokan.

Uniknya, dalam hal “self fulfilling prophecy” setiap feedback (positive mode) akan diacu kepada sesuatu yang dianggap benar sedari awal (“cetak biru”), dan bahkan, dengan kekuatan emosional menjadi “dibenarkan”, karena kita ingin bahwa itu benar. Sekalipun, feedback itu menyatakan “something is wrong”. (Kalo nggak mudeng nggak usah dibahas, lanjut aja langsung ke bawah… ane juga mumet)

Berikut ini adalah dua poin yang punya peran, dalam menciptakan “cetak biru” bagi diri sendiri. Inilah sebagian, dari sekian banyak hal, yang telah “membantu” seseorang dalam merumuskan jati dirinya dengan salah arah, inilah yang telah “membantu” seseorang dalam membangun “kompetensi kegagalan”.

1. Labelling atau Atribusi

Ini terjadi, ketika seseorang telah secara sadar atau tidak sadar, menyalahgunakan kemampuan pikirannya yang sangat khas, yaitu “generalisasi”. Jika sedari kecil seseorang sering mendapatkan labeling buruk yang disertai dengan kata-kata “pemastian”, misalnya “dasar”, “memang” atau kata-kata yang secara langsung mengacu kepada jati diri seperi “kamu ini”, atau bahkan kombinasi dari semua itu sekaligus, maka proses “generalisasi” langsung mengambil peran. Pelan tapi pasti, cetak biru ini terbentuk dan terbawa hingga dewasa.

“Dasar anak nakal!”
“Memang kamu ini nggak bisa apa-apa!”
“Kamu ini bener-bener guoblok!”

Waktu akan memastikan, hingga pikrian dan perasaan sang obyek penderita dari kalimat-kalimat itu menjadi kelelahan, dan kemudian menerima dan membiarkannya menjadi bagian dari kehidupan dan menjadi bagian dari jati diri. Lambat-laun, kalimat-kalimat itu akan bergaung dan menggema di seluruh ruang hatinya.

“Ya!”

Hanya dua huruf itu saja yang diperlukan, untuk mengaktivasi keterampilan menuju kegagalan. Sebab hati adalah panglima, dan pikiran adalah komandannya. Sementara perasaan, hanya ingin ketenangan. Apalagi yang bisa dilakukan kecuali meneriakkan dua huruf itu kuat dan kencang di dalam hati? Mereka toh orang tua saya yang harus saya hormati? Saya kan masih tinggal dan menggantungkan hidup saya pada mereka? Bukankah hanya mereka orang-orang yang penting dalam hidup saya? “Ya! Saya memang begitu.”

Ketika dewasa dan sangat ingin mengatakan “tidak”, semuanya telah terlambat. Sangat terlambat.

Sambil terus menyesali diri, ia yang menjadi korban benar-benar menempatkan dirinya sebagai korban. Di sela-sela kesedihan, ia berontak sekuat tenaga dan berusaha melawan. Ia masuk pada jebakan berikutnya.

2. Harus, Mesti, Pokoknya

Kesadarannya yang telah dewasa mengatakan pada dirinya, “Aku tak bisa terus begini! Aku adalah juara!”

Kemudian ia melanjutkan,

“Aku harus…”
“Aku mesti…”
“Pokoknya aku mau…”

Ia lupa, memaksakan diri untuk semua itu, justru menjebaknya sekali lagi. Ia membebani dirinya terlalu jauh, dan ia meletakkan beban terlalu berat di pundaknya. Ia langsung “menembak” tanpa lebih dahulu “membidik”. Titik targetnya, adalah dirinya sendiri. Ia telah menguatkan kemampuannya – untuk gagal sekali lagi.

Ia lupa, bahwa langkah pertama yang diperlukannya adalah belajar menyukai diri sendiri – http://goo.gl/nFGzd. Dan ini, hanya bisa dilakukannya dengan menelusuri kembali “draft awal” dari “cetak biru”-nya. Sebab, “cetak biru” itu sudah terlanjur menjadi acuan.

Kalimat-kalimatnya yang dipengaruhi “draft awal” itu sebenarnya berbunyi begini,

“Aku harus…, jika tidak maka…”
“Aku mesti…, jika tidak maka…”
“Pokoknya aku mau…, jika tidak maka…”

Apapun kata dan kalimat setelah kata “maka” adalah bibit-bibit bagi “self fulfilling prophecy”-nya. Dengan cetak biru yang sudah dianggap “benar”, segala sikap, perilaku, dan tindakan, akan mengarahkannya menuju realisasi dari segala yang mengikuti “maka” itu.

Ia perlu bekerja dua kali, tantangannya lebih besar lagi. Ia perlu melakukan re-imprint untuk “cetak biru”-nya sekali lagi, dan kini dengan sikap penerimaan diri yang lebih baik dan tak diwarnai dengan kemarahan. Ia perlu melakukan review dan koreksi. Ia perlu melakukan introspeksi sekali lagi dengan sungguh-sungguh mencintai diri sendiri dan memaafkan kesalahannya sendiri. Ia perlu melakukan “re-definisi” diri.

Langkah pertama yang dapat dilakukannya, adalah mengurusi huruf pertama dari F.A.I.L.U.R.E., yaitu “f” alias frustrasi.

Sedikit frustrasi memang baik bagi siapa saja, sebab setiap tindakan dan perbuatan kita memang tak pernah lebih baik dari yang kita niatkan. Sedikit-sedikit frustrasi, adalah tanda-tanda sakitnya. Akar dari penyakitnya ada dua atau kedua-duanya yaitu:

1. Tujuannya kurang realistis, karena dirinya belum siap, atau
2. Telah terjadi “salah pengembangan diri”, atau kedua-duanya.

Ia perlu menyederhanakan cita-citanya, menjadi lebih realistis sesuai dengan keadaan dirinya. Pada saat yang sama, ia perlu berlatih menyukai dirinya sendiri berbarengan dengan upaya mengembangkan dirinya hingga menggeser keahlian dan kemampuan; dari gagal yang otomatis menjadi berhasil yang otomatis.

Jika ini tidak dilakukan, maka terjadilah apa yang sering kita temukan dalam keseharian, yaitu orang-orang yang tersiksa oleh cita-citanya sendiri. Stress, atau bunuh diri. Naudzubillahi min dzaalik!

Mari kita berhitung, seberapa sering kita frustrasi? Jangan-jangan bukan karena kita tidak pandai melakukan sesuatu, tapi karena kita lupa memandaikan auditing diri.

Semoga bermanfaat.

Ikhwan Sopa
Master Trainer E.D.A.N.
Penulis Buku “Manajemen Pikiran Dan Perasaan”

PELAJARAN SELANJUTNYA KLIK..

Gagal Itu Indah

Apa itu gagal..?? Apa itu kegagalan..?? Ketika suatu rencana atau cita-cita tidak tercapai sesuai yang diharapkan maka itu disebut sebagai kegagalan. Betul…?? Tetapi, ingat sahabat. Kegagalan bukanlah akhir kehidupan. Right..?? The Life must go on. Gagal hanya ada jika kita berhenti. Right…?

Apa anda pernah gagal..? Saya yakin semua orang pernah mengalami kegagalan. Apapun bentuk kegagalan tersebut Tuhan memiliki rencana lain untuk hidup yang diarungi. Berlapang dada, tidak larut dalam kesedihan, dan bangkit kembali memperbaiki kekurangan diperlukan dalam menghadapi kegagalan.

Kegagalan bukan akhir dari segalanya, hikmah yang bisa dipetik menjadikan pribadi yang lebih kuat. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, apalagi orang lain demi pembenaran kekeliruan yang dilakukan penyebab kegagalan tersebut.

Gagal merupakan proses dan perkembangan. Waktu bayi pada saat kita akan belajar berjalan, dimulai dengan tiarap, kemudian merangkak, perlahan-lahan berdiri dengan memegang meja atau kursi, berjalan selangkah demi selangkah dan akhirnya mampu berjalan dengan tegak bahkan berlari. Itu sebuah proses, pada saat belajar berjalan tak terhitung berapa kali kita jatuh, terbentur meja atau kursi membuat tubuh kita lecet dan menjerit. Apakah kita menyerah? Tidak, jika kita menyerah tak mungkin kita bisa berdiri tegak, berjalan ke tempat yang indah dan berlari bagaikan sprinter peraih emas diolimpiade. Untuk menggapai kesuksesan dibutuhkan proses dan usaha yang keras.

“There Is No Failure, Only Feedback“
“Tidak ada kegagalan, yang ada hanya umpan balik“.

Memaknai kegagalan sebagai umpan balik, memberikan persepsi baru bagi saya. Semula persepsi saya atas kegagalan mirip /saya analogikan seperti terminal atau stasiun atau tempat pemberhentian (pit stop). Maksudnya kalau kita mengalami kegagalan, berarti langkah kita mesti terhenti sebentar, atau bisa juga berhenti lama, untuk menyiapkan perjalanan yang baru lagi.

Persepsi saya seperti ini, diperkuat lagi dengan banyaknya contoh orang yang gagal dalam satu usaha, terus banting stir ke usaha lain. Dan bila kembali gagal, akan mencoba lagi usaha yang lain.

Tetapi dengan persepsi baru saya, bahwa kegagalan hanyalah umpan balik, sangat cocok dengan tipikal saya, yang cenderung teknikal. Saya jadi ingat waktu SMA punya hobby elektronika, kalau sudah mengutak-atik rangkaian elektronika, saya selalu terpacu untuk bisa berhasil. Karena kalau sedang ngoprek ternyata hasilnya tidak sesuai keinginan, maka akan dicari letak penyebabnya (feed back). Dari umpan balik-umpan balik yang bisa dikumpulkan, hampir 90% proyek-proyek kecil saya bisa diteruskan dan membuahkan hasil. Ach jadi nostalgia SMP. he..he..he..

Dengan persepsi baru saya bahwa kegagalan hanyalah umpan balik, membuat saya bertambah optimis. Apapun yang nanti terjadi pada bisnis, saya siap menghadapinya. Kalau orang lain mengatakan gagal, saya akan menyikapinya sebagai umpan balik yang memberitahu saya bahwa ada strategi yang keliru atau strategi tidak tepat dijalankan. Sehingga proses harus terus berjalan dan tidak boleh terhenti, karena yakin tidak akan pernah gagal. Yang ada hanya umpan balik.

Demikian juga kalau orang lain bilang saya sukses, saya memaknainya sebagai umpan balik yang menunjukkan bahwa strategi yang dijalankan sudah tepat dan sudah pas. Jadi fokusnya tetap pada proses bukan pada hasil.

Jadi, tetap jalani prosesnya, nikmati pencapain-pencapaiannya.

Tersebutlah, seorang pemuda kampung bernama Ujang yang pantang menyerah dan tidak takut menghadapi kegagalan. Ia berprinsip, “Lebih baik mencoba lalu gagal, dari pada saya gagal mencoba.”

Setelah Ujang menguasai bahasa Arab dengan baik, kini Ujang pun ingin bisa berbahasa Inggris. Pergilah ia ke sebuah lembaga kursus. Belajarlah ia disana, dengan penuh semangat membara….

Pada hari pertama kursus dia sudah belajar menyebutkan angka2 sederhana dalam bahasa Inggris, seperti one, two, three, dst. Kemudaian ia juga belajar sedikit tatakrama seperti ucapan “I’m sorry sir”.

Kemudian pada hari kedua kursus, saking semangatnya, si Ujang berangkat dengan cepat menuju tempat kursusnya, lalu tiba-tiba secara tak sengaja ia menyenggol seorang bule.

Karena Ujang dilahirkan sebagai seorang yang optimis dan PD abizzz, maka ia pun dengan kemampuan alakadarnya berkomunikasi dengan si bule seperti berikut :

Ujang : I’m sorry sir….
Bule : Oh No problem, I’m sorry too
Ujang : (Dengan pede abis) Oh yes, I’m sorry three
Bule : (Kebingungan abis) I’am sorry three, what for ?
Ujang : Oh yes, Four five sir…
Bule : (Tambah bingung) Are you sick ?
Ujang : Oh no, I’m seven

Ha ha ha ha ha… gagal itu memang indah. Janganlah Anda menyerah dengan kegagalan, sebab kelak kegagalan itulah yang membuat sukses Anda terasa begitu indah.

Lagipula, kegagalan tidak harus dinisbatkan kepada pelakunya, cukup kepada peristiwanya saja. Sehingga pembelajaran kita bisa lebih sempurna.

Sebagaimana, seorang gadis yang menggoreng tempe, lalu tempenya gosong, MAKA sungguh yang gosong adalah tempenya, bukan gadisnya…

Berani Gagal, sebuah kisah.

Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.
– John F Kennedy

PERNYATAAN John. F. Kennedy ini saya yakini kebenarannya. Itu bukan sekedar retorika, tetapi memang sudah terbukti dalam perjalanan hidup saya. Gagal total itulah awal karier bisnis saya.

Pada akhir 1981, saya merasa tak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain. Di tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.

Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat sepi peminat – hanya 2 orang – sampai akhirnya peminatnya membludak hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia.

Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.

Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji Anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal.

Jangan berharap Anda tidak disalahkan. Jangan berharap juga semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda. Jangan berharap Anda akan mendapat dukungan moral dari teman yang lain. Jangan berharap pula ada orang yang akan meminjami uang sebagai bantuan sementara. Jangan berharap bank akan memberikan pinjaman selanjutnya.

Mengapa saya melukiskan gambaran yang begitu buruk bagi seorang entrepreneur yang gagal? Begitulah masyarakat kita, cenderung memuji yang sukses dan menang. Sebaliknya, menghujat yang kalah dan gagal. Kita sebaiknya mengubah budaya seperti itu, dan memberikan kesempatan kepada setiap orang pada peluang yang kedua.

Menurut pengalaman saya, apabila orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu. Saya sendiri lebih suka mempergunakan kegagalan atau pengalaman negatif itu untuk menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.

Sudah tentu, kasus kegagalan dalam bisnis maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi kian merebak dan bertambah. Ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kehilangan mata pencahariannya. Sungguh ironis, seperti halnya kita, suka atau tidak suka, setiap manusia pasti akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan.

Bagi seorang entrepreneur, sebaiknya jangan sampai terpuruk dengan kondisi dan suasana seperti itu. Kita harus berani menghadapi kegagalan, dan ambil saja hikmahnya (kejadian dibalik itu). Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah, tatkala lemah. Menjadi berani ketika kita takut. Itu sebabnya mengapa saya juga sepakat dengan pendapat Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood, yang mengatakan bahwa kegagalan itu penting bagi karier siapapun.

Mengapa demikian? Karena selama ini banyak orang membuat kesalahan sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Justru sebaliknya, kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan.

Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha.

Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Bila kita mengalami sembilan dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kia bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok entrepreneur yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang entrepreneur dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah, berapa kali ia bangkit kembali. [purdiechandra.net]

Nasehat Para Bijak
Banyak kata-kata bijak yang diujar oleh tokoh-tokoh untuk memotivasi diri dalam menghadapi kegagalan. Berikut kata-kata bijak tersebut:

Anda mungkin perlu berjuang lebih dari sekali untuk meraih sukses. ( Margareth Thatcher)

“Ketika masih muda, saya memperhatikan bahwa sembilan dari sepuluh hal yang saya lakukan menemui kegagalan. Saya tidak mau menjadi orang gagal, lalu saya bekerja sepuluh kali lebih giat” (George Bernard Shaw)

” Saya pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan gagal” (Thomas Alpha Edison)

” Apabila jatuh dan bangkit kembali, Anda menghailkan sesuatu pada diri Anda. Terlalu banyak jatuh dalam hidup adalah menyehatkan dan menyegarkan. Jika Anda bangkit kemabli, bangkit itulah yang penting” (Yoritomo Tashi)

” Ini bukan berarti Anda gagal, tetapi hanya belum menemukan sesuatu yang lebih berarti” (Alexander Graham Bell)

Mahatma Gandhi mengatakan “Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki”.

Kerja keras akan menghasilkan sesuatu, walaupun kadang tak sesuai dengan keinginan setidaknya kita telah melakukan sebuah proses kesenangan dan kepuasan pribadi.

Apakah untuk sukses kita harus cerdas atau kaya? Kecerdasan belum tentu menjamin sebuah kesuksesan. Kesuksesan ditentukan 99% kerja keras dan 1% kejeniusan (Albert einstein)

Jika aku diberi waktu 8 jam untuk menebang pohon di hutan akan kugunakan 6 jam untuk mengasah kampak ku.
(Abraham Lincoln).

Dua pernyataan dari tokoh tersebut memberi kita inspirasi bahwa kesuksesan memerlukan usaha yang keras dan perencanaan matang. Kerja keras tanpa perencanan dan didukung pandai melihat peluang memungkinkan kita untuk mendapat kegagalan yang baru.

Kesuksesan seseorang sering kita dengar tetapi proses untuk mencapai kesuksesan itu kadang tak menjadi pusat perhatian para pendengar.

Thomas Alva Edhison menemukan bohlam setalah percobaan yang gagal mencapai seribu kali;Miheal Jackson, penyaynyi terkenal memulai debutnya ketika baru tamat dari taman kanak-kanak; Sun Yat Sen gagal 10 kali dan baru jaya pada cobaan ke-11 untuk menjadi Bapak Cina modern; Henry Sy, Sr waktu kecil tak mampu membeli sepatu kini mempunyai kekayaan pribadi 2.3 juta dollar US dan membangaun shopping mall terbesar dunia. Tokoh-tokoh tersebut berjuang dan berusaha dengan keras untuk mencapai kesuksesan.

Semoga menjadi inspirasi “kegagalan bukan akhir segalanya, kegagalan proses perkembangan dan tahap menuju kesuksesan”